hit counter code Baca novel Release that Witch Chapter 974 Bahasa Indonesia - Sakuranovel

Release that Witch Chapter 974 Bahasa Indonesia

Reader Settings

Size :
A-16A+
Daftar Isi

Chapter 974:
Bab 974: Tempur Melampaui Batas Yang Dapat Dilihat (Bagian Ⅱ)

Penerjemah: Editor TransN: TransN

“Seberapa jauh targetnya?”

“Dua belas kilometer.”

“Bagaimana dengan arah lainnya?”

“Bersih.”

Sylvie mampu menjawab pertanyaan Andrea dalam sekejap, yang membuat Andrea merasa ingin berbicara dengan dirinya sendiri, karena Mind Resonance sangat meningkatkan efisiensi komunikasi mereka.

Meskipun Andrea merasa aneh pada awalnya, dia sangat menikmati pengalaman ini sekarang. Setelah pikirannya terhubung dengan Sylvie, dia merasa seolah-olah segala sesuatu di dunia ini tiba-tiba hidup. Koneksi ini tidak hanya memungkinkannya untuk melihat jauh di seluruh dunia, tetapi juga meningkatkan semua indranya. Perasaan yang luar biasa.

Dia tidak bisa tidak bertanya-tanya bagaimana perasaannya jika dia dalam keadaan Pikiran Resonansi dengan Putri Tilly.

“Ini adalah Regu Penerbangan. Petir berbicara, Ark Squad, bisakah kau melihatku?” Suara Lightning datang melalui Sigil of Listening.

Andrea berhenti bertanya-tanya dan berkonsentrasi pada tugas itu lagi. Dia mencari di langit dan berkata, “Aku melihatmu.”

“Apakah tidak apa-apa bagi kita untuk tetap pada ketinggian ini?”

“Ya. Sebaiknya kau bersembunyi di balik awan.”

“Oke.”

“Mendekut.”

Ketika Andrea kehilangan target atau tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menembak iblis, Petir dan Maggie, yang bersembunyi di atas musuh, akan menukik untuk merawatnya. Ketika Lightning terbang dengan kecepatan penuh, dia tiga kali lebih cepat dari Devilbeast, dan Maggie bisa dengan cepat berubah menjadi binatang buas. Dalam keadaan seperti itu, mustahil bagi musuh untuk bertahan melawan serangan overhead.

Tapi Lightning dan Maggie hanya mampu meluncurkan satu serangan seperti itu.

Jika ada lebih dari satu iblis, mereka harus mundur.

Secara pribadi, Andrea tidak ingin memberi kesempatan kepada gadis-gadis kecil itu untuk bertarung.

Dia memiliki keyakinan mutlak pada kemampuannya sendiri.

Dia membual menjadi penembak jitu tepat. Bahkan Ashes tidak bisa menyamai dia dalam hal ini.

Dia ingin menunjukkan kepada gadis-gadis kecil ini seperti apa profesional sejati itu.

“Enam kilometer.”

Sylvie memperingatkannya lagi.

“Bagus, aku mengunci target pertama.”

Andrea memejamkan mata dan memfokuskan pikirannya pada targetnya.

Secara teori, dia bisa menembak target apa pun yang dia lihat dalam jangkauan senjata, yang lebih panjang dari lima kilometer, tetapi jumlah kekuatan sihir yang diperlukan membuatnya tidak mungkin untuk melakukannya.

Begitu dia menghabiskan semua kekuatan sihirnya, dia akan pingsan.

Setelah pengujian berulang, ia menemukan bahwa lima kilometer adalah jarak ideal.

Saat dia melacak targetnya, aliran kekuatan sihir mengalir keluar dari tubuhnya dan membungkusnya dengan erat. Dia dengan cepat melihat garis penargetan membentang ke Devilbeast, yang sama sekali tidak menyadari serangan yang akan datang.

Garis perak ramping ini begitu terdistorsi sehingga tidak terlihat seperti lintasan peluru. Bentangan pertama tampak seperti jembatan melengkung yang membentang jauh melintasi langit yang kosong dan kemudian menjadi garis bergelombang.

Dia belum pernah melihat garis penargetan seperti ini sebelum dia mendapatkan senapan baru ini. Itu adalah urutan terhubung dari segmen garis tidak teratur. Itu terus berubah sepanjang waktu dan bagian tengahnya tampak seperti benang sutra laba-laba yang melambai tertiup angin, tetapi ujungnya selalu terpaku pada targetnya.

Dia telah bertanya kepada Yang Mulia tentang garis penargetan misterius ini dan jawabannya benar-benar di luar dugaannya.

Menurutnya, kemampuannya bukan tentang membidik. Tidak peduli seberapa hati-hati seorang penembak jitu mengarahkan senjatanya ke sasaran, dia tidak akan pernah bisa memprediksi apakah dia bisa mengenai itu ketika dia menembak. Setelah peluru ditembakkan, kecepatannya akan berkurang ketika terbang dan pengaruh lingkungan eksternal terhadapnya akan meningkat. Angin lintas yang kuat sudah cukup untuk membuat peluru menghantam jauh dari targetnya. Bahkan dengan bantuan lingkup terbaik, penembak jitu tidak akan pernah bisa menjamin bahwa ia akan mampu membuat setiap tembakan mencapai sasaran.

Dan ketika target berada lima kilometer jauhnya, penembak jitu yang normal akan mengalami kesulitan besar untuk memukulnya.

“Jadi, apa kemampuanku?” Dia telah meminta Roland pada waktu itu.

Saat itu, dia pikir dia tampak menggertak dan menunggunya mengajukan pertanyaan seperti itu, tapi dia tidak keberatan. “Sebenarnya, kamu pandai melempar koin. Banyak faktor menentukan di mana peluru akan mendarat, tapi yang mengejutkan, kamu selalu bisa mengenai targetmu. Kenapa? Pikirkan ini. Jika kamu melempar koin ke udara, entah bagaimana kamu tahu yang mana sisi itu akan mendarat. Itulah sebabnya Kamu selalu bisa yakin bahwa peluru yang Kamu tembak akan mengenai target Kamu. “

“Apakah kamu yakin? Kenapa aku tidak pernah mendapatkan apa yang aku inginkan ketika aku bermain kartu?”

“Yah, mereka bukan hal yang sama. Apakah kamu ingin menjadi lebih kuat? Ada teori yang mungkin sangat meningkatkan kemampuanmu.”

“Benarkah? Apa itu?”

Yang Mulia menjawab dengan tersenyum, “Teori Probabilitas.”

“Dari sudut pandang probabilitas bersyarat, banyak faktor yang berbeda dapat memengaruhi hasil pemotretan Kamu, tetapi Kamu dapat mengontrol atau menghapus efek dari kondisi ini. Percayalah, Kamu akan memiliki potensi tak terbatas selama Kamu dapat menguasai teori ini. ” Andrea masih ingat dengan jelas bahwa Yang Mulia telah menyerahkan buku itu kepadanya dengan senyum di wajahnya.

Pada saat itu, dia sangat senang seolah-olah dia bisa melihat jalan mulus menuju masa depan yang cerah dan berpikir dengan penuh semangat, “Aku akan menjadi Transenden.”

Namun, kegembiraan ini hanya berlangsung hingga malam itu.

Dia telah membuka buku, “Teori Probabilitas”, dan gagal memahami apa pun di dalamnya.

Apa-apaan ini? Orang normal tidak akan pernah bisa memahami buku ini!

“Retak-“

Andrea menarik pelatuk ketika garis penuntun perak larut ke latar belakang.

Dengan nyala api, tembakan itu terdengar. Itu jauh lebih keras daripada senapan baut. Gelombang suara begitu kuat sehingga dia merasa seolah-olah itu telah memukul dadanya dan ombak besar itu menendang bahunya. Berkat pelapis yang tahan benturan pada stok dan tripod yang empuk, dia tidak mengalami dampak yang parah dari recoil. Sebelum debu mereda, dia siap untuk tembakan kedua.

Aliran kekuatan sihir mengalir ke tubuhnya.

Para penyihir bertindak sesuai dengan pelatihan mereka. Selain Margie dan para penyihir yang membantu Andrea, semua penyihir, termasuk penyihir tempur yang datang untuk melindungi semua orang, akan memberikan kekuatan sihir untuk Andrea.

“Apa yang terjadi? Apakah kamu memukulnya?” Semua orang bertanya dengan prihatin.

Bagaimanapun, bidikan pertama adalah kunci untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan operasi ini.

“Peluru itu memiliki jarak yang jauh untuk bepergian, tetapi itu tidak akan kehilangan sasaran,” kata Andrea, dengan percaya diri.

Itu saja, seperti yang Mulia katakan.

Aku sudah tahu bagaimana koin akan mendarat.

Peluru itu melaju dengan kecepatan tinggi sehingga bahkan Sylvie tidak dapat melacaknya, tetapi Andrea dapat dengan jelas menggambarkan lintasannya. Setelah terbang empat kilometer, itu akan mulai jatuh ke tanah. Meskipun peluru nyasar masih cepat dan mematikan, itu akan kehilangan sasaran jika terus melakukan perjalanan seperti itu.

Namun, embusan angin kencang akan mengubah segalanya. Dia merasa itu seperti melompati batu di atas air. Ketika pelurunya mengenai angin, itu akan mulai naik seperti burung yang menaiki angin dan akan membuat busur melintang di langit. Ini adalah satu-satunya cara peluru bisa menghindari dua devilbeast terbang di depan formasi dan mengenai yang terakhir dalam barisan.

Andrea menarik pelatuknya lagi, tetapi kali ini, dia tidak terburu-buru untuk mempersiapkan tembakan ketiga. Sebaliknya, dia mengalihkan pandangannya ke target pertama, iblis di belakang formasi.

“Bang,” bisiknya.

Saat berikutnya, iblis bergetar keras, awan darah meletus kembali, dan organ-organnya mulai jatuh dari tubuhnya yang rusak. Setan di punggungnya terbelah menjadi dua bagian. Tubuh bagian atasnya terlontar tinggi dan kabut merah mulai menyembur keluar dari tangki yang mereka bawa.

Dari kejauhan, tampak bunga merah mekar di langit.

Jika Kamu menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

—-Baca novel lain di sakuranovel.id—-

Daftar Isi
Indowebnovel.id

Komentar