369 – Merengek dan Menyerang

---

Penerjemah: SFBaka

Editor: Batu Thor

---

369 – Merengek dan Menyerang

“Kenapa…… Kenapa……?”

(Tolong berhenti merengek.)

Sekarang sudah sekitar 30 menit setelah aku dibebaskan dari tanggung jawab berat menjadi penerjemah eksklusif Pak Tetrahedron. Saat ini aku berkubang dalam keputusasaan di dalam ruang kargo Krishna. Tepat di sebelahku adalah Kapten Serena, yang mengenakan armor kekuatan seperti ksatria. Marinir kekaisaran yang mengenakan armor kuat juga memenuhi ruang kargo bersama kami. Itu dikemas seperti sekaleng sarden. okupansi 100%. Apa ini, jam sibuk komuter atau semacamnya, kamu bertanya? Ya, bisa dibilang, itu mungkin deskripsi yang tepat.

(Krishna kamu adalah kapal bergerak cepat paling cocok yang juga mampu mengangkut tentara.)

“Tidak apa-apa menghancurkan orang-orang itu dengan pemboman laser dari orbit? Serangan laser lama apa pun tidak akan berhasil pada mereka.”

(Itu hanya akan membuat seluruh tempat persembunyian mereka runtuh dan menghancurkan semua yang ada di dalamnya. Itu tidak baik. Kamu benar-benar tidak tahu kapan harus menyerah, bukan?)

"Sialan."

Kami saat ini sedang menunggangi Krishna dan bergegas menuju markas bajak laut di Planet Riche III.

Pesawat tempur antariksa tercepat berbasis kapal induk dari Armada Anti-bajak Laut Bergerak Independen bertugas sebagai pasukan sayap kami. Namun mereka tidak dapat mengangkut tentara karena mereka tidak mempunyai ruang kargo.

(Kami akan segera mencapai tujuan kami. Kami akan segera mendarat setelah menghancurkan senjata anti-udara dan menara laser mereka.)

(Diterima. Silakan terbang dengan aman.)

(aku akan mencoba yang terbaik.)

Elma dan Kapten Serena melakukan percakapan yang terdengar normal dan mengganggu meskipun ada keluhan aku. Mengapa semuanya menjadi seperti ini?

(Kami mengajukan permintaan lagi karena komunikasi timbal balik telah tercapai. Kami menuntut pembebasan kami segera.)

Setelah banyak pengorbanan (walaupun mereka tidak benar-benar mati), Pak Tetrahedron mulai mengajukan tuntutan seperti itu setelah kami menjalin komunikasi. Hmm?

“Seharusnya itu semua bola yang kita tangkap dan bawa, kan?”

(Seharusnya begitu.)

(Ada sebuah struktur di planet ini yang sepertinya kamu bangun. Kami dipenjara di dalam struktur itu.)

(Di planet ini? Satu-satunya bangunan yang kami bangun adalah pos komando kami yang terletak 3 kilometer dari sini. Sebenarnya ada bangunan lain yang dibangun di permukaan planet ini?)

(Setuju.)

Sistem Riche terletak di luar Edge World. Itu adalah area yang belum dijelajahi. Oleh karena itu, tempat seperti itu – terutama yang terdengar seperti pangkalan planet – memiliki kemungkinan besar menjadi sesuatu yang biasanya dibangun oleh elemen teduh tertentu yang tidak dapat dengan bebas mengakses stasiun.

Dengan kata lain, kemungkinan besar itu adalah markas bajak laut. Oh benar. Kalau dipikir-pikir, markas bajak laut di luar angkasa juga memiliki bola yang tersimpan di dalamnya.

(Tahukah kamu lokasi tepatnya? Koordinatnya? Berapa jauh dari posisi kamu?)

Kapten Serena dengan cemas bertanya kepada Tuan Tetrahedron tentang lokasi bangunan tersebut di atas. Hmm. Agak jauh dari lokasi kita saat ini ya? Yah, menurutku, jaraknya tidak terlalu jauh. Jarak seperti itu dapat dengan mudah ditempuh oleh kapal luar angkasa.

(Kami punya pertanyaan.)

"Apa itu?"

(Mengapa ada struktur yang tidak kamu kenal?)

Kapten Serena dan aku sama-sama memiringkan kepala ke samping setelah mendengar pertanyaan Pak Tetrahedron. Yah, wajar saja karena mungkin dibuat oleh bajak laut. Sebaliknya, mengapa orang ini menanyakan pertanyaan seperti itu? Apakah sungguh aneh jika kita tidak familiar dengan struktur itu?

(Itu karena, tidak seperti kamu, kami bukanlah bagian yang membentuk kesadaran kolektif. Sama seperti kamu dan kami berbeda, ada juga di antara kami yang berasal dari kelompok berbeda.)

(……Dengan kata lain, maksudmu kamu tidak menyatu dengan rekan senegaramu, kan? Apakah itu berarti kemungkinan timbul konflik di antara kalian ada?)

(Ketika kamu berbicara tentang sejarah umat manusia, konflik antar saudara selalu ada.)

Tuan Tetrahedron terdiam. Hm. Mungkin itu tercengang. Sepertinya itu menyampaikan perasaan pahit atau negatif.

“Kamu mungkin mengira kami ternyata cukup biadab, bukan?”

(……Menahan jawaban.)

"Jangan khawatir. Kekaisaran adalah mitra yang relatif baik. Bagaimanapun, bergaul dengannya bukanlah pilihan yang buruk.”

Paling tidak, mereka bukan kerajaan biasa yang secara bebas menggunakan tirani dan kekerasan untuk menumpas masyarakat dan memusuhi negara lain, patut mendapat pujian. Dilihat dari tindakan Kapten Serena sejauh ini, kekaisaran tampaknya cukup berhati-hati dan pendiam dalam menghadapi peradaban primitif dan makhluk hidup yang tidak diketahui.

(Kirimkan beberapa pengintai. Sedangkan untuk pasukan pendaratan…… Mau bagaimana lagi. Kapten Hiro.)

"Apa?"

(Krishna kamu memiliki jumlah ruang kargo yang cukup banyak, bukan?)

"Hah? Yah begitulah. aku seharusnya. Kami punya Black Lotus sekarang, jadi ruang kargonya praktis kosong…… Tunggu. Apakah kamu berencana memasukkan pasukan pendaratan ke dalam Krishna?”

(Tepat sekali. Itu bisa dilakukan, bukan?)

“Ya, benar. Tapi…… kamu sebenarnya berencana mengajakku, bukan?”

(……)

Kapten Serena diam-diam berpaling dariku. Ya, betapa jelasnya. Itu sangat jelas bahkan jika kamu mengenakan armor kekuatan seperti ksatria di seluruh tubuh. Dan entah bagaimana, aku bisa membayangkan seringai menggoda Kapten Serena di balik pelindung itu. Sial.

(Menara laser musuh dihilangkan.)

(Yah, itu mudah. ​​Aku akan mendarat sekarang.)

Senjata anti-pesawat dan menara dari struktur misterius yang dibangun di Riche III (yang sebenarnya adalah pangkalan bajak laut rahasia) dimusnahkan oleh Krishna dan pesawat tempur Armada Anti-bajak Laut Bergerak Independen yang berbasis di kapal induk. Elma kemudian melanjutkan untuk mendaratkan Krishna di tanah.

Itu adalah pertarungan yang cukup mudah. Kami pada dasarnya hanya menghancurkan meriam laser dan menara multi-meriam secara sepihak. Mereka pada dasarnya tidak berdaya melawan Krishna aku dan para pejuang kekaisaran. Dan ada juga perbedaan kekuatan yang besar antara perisai energi kita.

“Kita bisa mengamati dari luar begitu kita mendarat, kan?”

(Tentu saja tidak. aku akan memotongnya sesuai ukuran, kamu tahu?)

“T-Tunggu, ya? Maksudku, bukankah kita punya bot tempur dan sejenisnya?”

Aku buru-buru bertukar pikiran dengan Kapten Serena, yang meletakkan tangannya di gagang pedang favoritnya, dan dia mengangkat bahunya sebagai jawaban. Wow. Armor kekuatannya sungguh fleksibel. Seperti yang diharapkan dari produk custom-made kelas atas.

(Sayangnya, kami sudah mengirimkan semuanya ke sana.)

“……Bukankah hal yang mendasar untuk meninggalkan pasukan cadangan selama operasi?”

(Dalam situasi di mana kami tidak mengetahui kekuatan pasti dari lawan yang mungkin kami hadapi, tidak masuk akal untuk mengirimkan pasukan kami dalam beberapa bagian. Dan kami juga memiliki perlindungan udara yang cukup, jadi kami akhirnya mengerahkan seluruh kekuatan kami. Lagipula , kami tidak mengharapkan hal seperti ini sejak awal. Namun, ini pada akhirnya hanyalah markas bajak laut. Kami lebih dari cukup untuk menghancurkannya, kan?)

Apakah dia baru saja mengibarkan bendera? Memang benar bahwa bajak laut tidak terlalu dikenal karena kemampuan tempur jarak dekat mereka, tapi tidak ada salahnya untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra.

“Mei, apakah kamu bisa memastikan koordinat kita saat ini?”

(Ya tuan.)

Ketika aku menghubungi Mei menggunakan fungsi komunikasi power armorku, aku segera menerima balasan darinya. Karena yang kita bicarakan di sini adalah Mei, dia pasti mengikuti gerakan kami dengan sempurna.

“Kamu juga bisa memantau markas bajak laut, kan? Silakan sebarkan bot tempur kami. Atur mereka ke mode operasi tempur penindasan.”

(Dimengerti. Haruskah aku memerintahkan mereka pada pihakku?)

“Aku serahkan padamu. Pastikan untuk tidak merusak bola itu.”

(Ya, ya, Tuan. Serahkan saja pada aku. aku akan menyelesaikan semuanya dan mengirimkan bola itu kepada kamu dalam 180 detik.)

aku memutus transmisi dengan Mei. aku bertekad untuk melakukan apa yang aku bisa, betapapun enggannya aku. Tetapi ketika aku berbalik, aku menemukan Kapten Serena menatap tajam ke arah aku karena suatu alasan. Aku tidak bisa melihat matanya dengan tepat karena tersembunyi di balik pelindung power armornya, tapi aku bisa tahu dari bahasa tubuhnya bahwa dia sedang menatap tajam ke arahku.

"Apa?"

(Oh, tidak ada apa-apa. Tidak ada sama sekali.)

Setelah mengatakan itu, Kapten Serena mengalihkan pandangannya. Apa apaan? Aku tidak bisa melihat ekspresinya karena power armor yang dia kenakan, jadi aku benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. Uh, setidaknya aku tahu kalau dia agak tidak puas. Tidak. Mungkin dia sebenarnya cemburu atau semacamnya.

“Maidroid sungguh bagus ya? Oi, hentikan, idiot! Kamu akan merusak armorku!”

Entah kenapa, dia memukul perutku berulang kali. Ada apa dengan dia? Astaga.

---

Panas ultra-tinggi dihasilkan oleh kompresi adiabatik ketika drop pod memasuki atmosfer planet. Pod yang berisi bot tempur militer kami menciptakan jejak api saat turun. ……Tunggu, tunggu. Bukankah itu jalur langsung ke markas bajak laut?

Suara benturan berturut-turut terdengar keras. Drop pod yang membawa bot tempur kami menembus kulit luar struktur yang menyamar sebagai batu dan menyerbu masuk.

Apakah Mei menghitungnya sehingga podnya akan mendarat di dekat pintu masuk dan bukan di tengah markas? Akan sangat penting jika bola-bola itu benar-benar disimpan di dekat zona pendaratannya.

“Mei, apakah itu baik-baik saja? Atau lebih tepatnya, apakah mungkin untuk mengambil podnya nanti?”

(Tidak apa-apa, Guru. aku akan mengirimkan drop pod terpisah selanjutnya, dan operasi pengambilan akan dilakukan dengan itu. Yang awalnya aku gunakan adalah drop pod penyerangan yang dimaksudkan untuk menyerang fasilitas permukaan. Ini adalah item sampel yang disediakan oleh Eagle Dynamics. )

(Lagi pula, itu hanya menghabiskan ruang. Senang sekali akhirnya bisa berguna.)

Tina menerobos pembicaraan. Oh, begitu? Ya, aku memang membeli seluruh paketnya saat itu, jadi tidak aneh jika mereka juga menyertakan beberapa item tambahan, aku rasa. Tapi aku tidak menyangka kita punya hal seperti itu. Yah, aku menyerahkan semua hal itu kepada Tina dan yang lainnya, jadi tidak heran aku tidak mengerti.

“Apakah masih ada mesin kejutan lain yang tersisa?”

(Ya beli paket lengkapnya Bos. Ya benarkah mereka hanya menyertakan satu item tambahan?)

“Uh, tolong beri tahu aku semua detailnya nanti……”

Ya, aku terlalu tidak bertanggung jawab. Sebenarnya ini bukan sesuatu yang buruk, tapi aku tidak terlalu suka kejutan.

“Mereka sudah mendaftarkan sinyal IFF kita, jadi bisakah kita berangkat juga, Kapten?”

(Ya. Ya, tentu saja. Tapi mengapa segala sesuatunya selalu menjadi terlalu mencolok setiap kali kamu terlibat?)

“Sejujurnya, aku juga ingin tahu alasannya.”

Itu sama sekali tidak disengaja. Aku bersumpah. Benar-benar.

---

---