
Prolog
Aku tidak pantas untuk hidup.
Aku membunuh keluarga Kuromine-kun, menyiksa orang tuaku sendiri, dan membunuh mereka.
aku bukan korban. aku pelakunya.
Tiada hari tanpa rasa bersalah.
Setiap nafas terasa menyesakkan.
aku terus mengingat momen kecelakaan itu dan bayangan tubuh orang tua aku yang tak bernyawa, seperti Teru-teru Bozu. (TL: boneka kertas yang didoakan anak-anak untuk cuaca cerah. Pelapukan bersamamu, kostum fmc lil brother.)
Lagi dan lagi…
Hidup saja itu menyakitkan.
Tiba-tiba, aku ingat Kuromine-kun.
Sejak hari dia menyelamatkan aku dari perampokan, hidup aku dipenuhi dengan hari-hari yang gemerlap dan cerah.
Meski hanya sebentar, tinggal bersama Kuromine-kun memberiku rasa kepuasan dalam hidup.
Setiap kali aku merasa tertekan, Kuromine-kun muncul di benakku sebagai mekanisme pertahanan.
Cinta pertama aku.
Hatiku terasa hangat sampai meleleh.
Dan dengan pemikiran tersebut, muncul keinginan untuk bunuh diri.
Berulang kali, aku berpikir bahwa aku tidak memiliki nilai dalam hidup.
aku sangat memahaminya sebagai fakta, hidup itu tak tertahankan.
Aku juga membenci diriku sendiri.
aku ingin bunuh diri.
Bagiku, kematian adalah pembebasan…
Ini adalah satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari penderitaan saat ini.
Itu sebabnya aku tidak boleh mati.
aku tidak harus melarikan diri dari rasa sakit ini.
Tidak peduli seberapa banyak aku meminta maaf kepada Kuromine-kun, itu tidak akan pernah cukup.
Itu semua salah ku.
aku tidak boleh berpikir itu menyakitkan.
Itu semua kesalahanku.
Penyesalan dan rasa bersalah terhadap Kuromine-kun…
aku akan terus menyalahkan diri sendiri.
Sampai tubuh ini membusuk…
Atau sampai hatiku hancur berkeping-keping…
Komentar