Pemegang Keterampilan Melebihi Batas Vol 4 Bab 51

---

Penerjemah: Saitama-sensei

---

Jilid 4: Bab 51

**Desa Peri Kegelapan**

Sangat sulit untuk menembak burung yang sedang terbang. Terlebih lagi jika itu adalah burung monster raksasa yang terbang ke arah kamu. Tanganmu akan mulai gemetar.

Selain itu, meskipun dimungkinkan untuk menembak jatuh satu burung dengan memusatkan semua seranganmu padanya, mustahil untuk menghadapi banyak burung di awal musim panas yang menukik ke bawah dari segala arah.

"Ke kanan!"

"Panahku terus meleset!"

"Turun!"

Rasanya seperti berdiri di tengah jalan raya sementara mobil melintas dengan kecepatan tinggi. Apalagi mobil-mobil datang dari segala arah.

Meskipun para dark elf itu berotot, wajar jika mereka dilempar dan dibunuh jika ukuran lawannya beberapa kali lebih besar dan jumlah mereka beberapa puluh kali lebih besar dari diri mereka sendiri.

Beberapa dark elf terlempar karena hembusan angin yang tiba-tiba, ada yang lengannya patah karena menabrak burung yang terjun dengan kecepatan luar biasa, dan ada pula yang tersangkut di cakar burung dan terlempar ke udara.

Burung-burung di awal musim panas terbungkus api, sehingga udara di sekitarnya menjadi kering dan suhu mulai meningkat.

Tentu saja, burung-burung di awal musim panas itu sendiri tidak sepenuhnya aman. Beberapa dari mereka saling bertabrakan dan berhenti bergerak. Sementara yang lainnya menabrak pohon dan terbang terhuyung-huyung.

Meski begitu, burung-burung awal musim panas tidak menghentikan serangannya.

Mereka tidak bertindak secara individu, tetapi sebagai kelompok – untuk membasmi orang-orang yang ada di sana.

Ini seperti situasi “menang atau mati” bagi burung.

Berbicara tentang pihak lain, para dark elf berada dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan.

(Sihir! Jika aku menggunakan sihir, aku mungkin bisa mengalahkan mereka.)

Anastasia sadar bahwa (Sihir Api) miliknya luar biasa.

Bahkan jika burung-burung awal musim panas dibalut dengan api yang sama, sihirnya kemungkinan besar akan efektif.

(Tetapi jika aku menggunakan (Sihir Api) sebagai High Elf…)

…Apa yang akan dipikirkan para dark elf?

…Jika aku mengeluarkan api yang kuat dan tidak sesuai untuk penghuni hutan.

…Meski begitu, itu lebih baik daripada berdiam diri dan menunggu kematian.

…Tidak, jika aku hanya menunggu para dark elf yang pergi untuk mengintai kembali.

"Sial! Jangan bakar rumah kami dengan api kotormu!"

Beberapa gubuk di puncak pohon terbakar asap. Itu mungkin tersulut oleh nyala api burung-burung di awal musim panas. Beberapa tali juga terbakar.

Kata “api kotor” menusuk dada Anastasia.

Itu menghentikan Anastasia menggunakan suaranya untuk mewujudkan sihirnya.

"Jangan khawatir. Kami akan melindungimu, High Elf-sama." Kata Nicky, berdiri di samping Anastasia dan dengan tenang menembakkan panah. "Kami hanya perlu menunggu sedikit lebih lama. Setelah Knock dan yang lainnya kembali, kami akan membunuh semua orang-orang ini."

Nyala api burung awal musim panas yang lewat menyinari senyuman Nicky.

Namun berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi mereka untuk kembali? Bisa jadi sudah larut malam jika mereka kesulitan dalam melakukan pengintaian.

Sebaliknya, berapa lama para dark elf di sini bisa bertahan?

(Reiji-san!)

Dengan cara yang sama seperti seseorang berdoa kepada Dewa, Anastasia meneriakkan nama Reiji di dalam hatinya.

Tapi dia meninggalkan desa kemarin pagi. Butuh dua setengah hari bagi mereka untuk melakukan perjalanan dari Kota Dragonewt ke Desa Dark Elf. Sisi tenang Anastasia berspekulasi bahwa Reiji tidak akan datang kecuali dia melupakan sesuatu di sini atau terjadi sesuatu yang tidak terduga.

Reiji tidak akan datang.

Anastasia menyadari fakta itu, dan menggigit bibirnya dengan frustrasi.

"Peri Tinggi-sama!"

"!?"

Tangisan Nicky menyadarkannya kembali. Seekor burung awal musim panas terbang langsung ke arah mereka.

Nicky terlempar oleh angin kencang saat burung itu lewat di sisinya — tapi sebelumnya dia mendorong Anastasia ke tempat yang aman.

Nicky memandang Anastasia dan menyeringai.

"Nicky-san!!"

Segera setelah itu, seekor burung awal musim panas menyerbu masuk, menangkap Nicky, dan terbang ke langit. Busur itu jatuh dari tangan Nicky ke tanah.

"ORAAAAAA!!"

Nicky menggigit pangkal sayap kiri burung awal musim panas itu. Api yang menyelimuti burung awal musim panas itu membakar kulitnya. Namun tidak mundur, Nikki mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan menusukkannya ke mata burung itu. Burung itu menangis kesakitan.

"Jangan jadi pengecut!"

Tarik keluar, tusuk, tarik keluar, tusuk, tarik keluar, tusuk.

Burung awal musim panas itu menggelengkan kepalanya dengan sedih, dan menyalakan api yang menyelimuti tubuhnya lebih jauh. Ia terbang dengan liar dan berputar terbalik hingga membuat Nicky terlempar.

Nicky jatuh ke pohon besar.

"Ah!"

Burung awal musim panas itu jatuh saat berputar, namun Nicky terjun ke lautan pepohonan besar jauh dan menghilang di balik dedaunan. Dia jatuh dan tidak muncul kembali.

Anastasia tidak tahu apakah Nicky masih hidup atau sudah mati.

(Dia melindungiku. Dia menjadi penggantiku.)

Pikir Anastasia, masih terjatuh ke tanah sejak Nicky mendorongnya.

…Apa yang sangat aku takuti?

…Tidak disukai?

…Dihina?

…Dibenci?

(Betapa egoisnya aku!)

Bahkan ketika suaranya disegel atau diperlakukan sebagai “hiasan”, dia masih bangga menjadi bangsawan High Elf.

Itu sebabnya dia menggunakan sihirnya di Kerajaan Sihir Lev, tempat monster jatuh dari langit, dan melindungi Reiji.

…Apakah aku melupakan perasaan saat itu?

…Apakah aku menjadi sombong karena fakta bahwa para dark elf memperlakukanku sebagai High Elf?

…Reiji selalu melindungiku, jadi apa kupikir aku tidak perlu melakukan apa pun?

…TIDAK!

“aku Anastasia.”

Sihir ini adalah kekuatan untuk melindungi orang lain.

Jika kamu bangga menjadi seorang bangsawan – tidak, jika kamu peduli dengan kepala suku dan para dark elf yang bertarung untukmu, dan Nicky-san yang menjadi tamengmu–

"Seorang bangsawan High Elf yang merupakan pemimpin dari semua elf !!"

Apakah aku dibenci, ditakuti, atau dihina.

"Menjadi mangsa sihirku–"

Aku akan membakar semua orang yang menyakiti kita menjadi abu.

---