Pemegang Keterampilan Melebihi Batas Vol 4 Bab 65

---

Penerjemah: Saitama-sensei

---

Jilid 4: Bab 65

Setelah bermalam di hutan, kami kembali ke desa dark elf—bekas lokasi desa sekitar tengah hari keesokan harinya.

aku melihat asap dalam jumlah yang tidak biasa mengepul dari sekitar desa. aku bergegas ke sana, bertanya-tanya apakah burung-burung awal musim panas telah kembali.

"Oh, High Elf-sama telah kembali!!!"

aku mendengar suara ramai banyak orang.

Ada ribuan orang bawah tanah.

Asap mengepul akibat memasak. Mereka sedang memakan daging Forest Eater. aku kagum dengan selera orang-orang. Daging Forest Eater yang bergunung-gunung itu begitu besar hingga aku bertanya-tanya apakah mungkin untuk memakan semuanya. Namun tulangnya sudah mulai terlihat.

“Um… apa yang terjadi disini?” tanyaku pada kepala suku yang datang.

"Knock berkhotbah kepada mereka tentang betapa hebatnya High Elf-sama kita. Jadi mereka datang ke sini untuk mendapatkan bimbingan High Elf-sama."

Kepala suku berkata dengan bangga, tapi aku sama sekali tidak mengerti maksudnya.

Apakah yang dia maksud adalah perlombaan yang jumlah orangnya begitu banyak, tiba-tiba memutuskan untuk mengikuti perlombaan lain?

"…Kamu adalah Reiji-dono, kan?"

Pria yang dipanggil Marsekal di kota Bawah Tanah muncul di hadapanku.

Sepertinya kami akan ngobrol serius, jadi kami menjauh dari kerumunan. Enam orang hadir di sana; Asha, I, Knock, kepala suku, Marsekal, dan petugas staf. Kimidori Gorn-san dan Punta-san kelelahan karena perjalanan dan tertidur di ranjang susun dengan selimut rumput.

"aku dipercaya oleh Sarume-sama untuk memimpin kota bawah tanah." Kata Marsekal.

Kota ini telah dihancurkan oleh Human Mimic. Hampir tidak mungkin untuk memperbaikinya.

Human Mimic mungkin telah dimanipulasi oleh mediator, tapi dari sudut pandang orang-orang bawah tanah, itu telah menjadi musuh bebuyutan mereka yang tidak bisa dimaafkan.

Lingkungan dunia ini terlalu keras bagi ribuan orang untuk terhanyut di alam liar. Jadi Marsekal membawa orang-orang bawah tanah untuk tinggal bersama para dark elf jika mereka mau menyambutnya.

Namun, sekitar 30% penduduk menentang keputusan Marsekal dan mengecam bahwa mereka akan membangun kembali kota bawah tanah, dan tetap berada di sekitar kota.

“Kamu membuat keputusan yang sangat penting…dengan cepat.” Kataku.

"Ya…" Marsekal itu mengangguk, dengan ekspresi masam.

…Apakah ada alasan lain? Melihat melalui (Penguasa Dunia), yang telah aku serap kembali ke dalam tubuh aku, tidak ada reaksi nyata bahwa Marsekal berbohong. Jadi sepertinya tidak mungkin dia menunggu kesempatan untuk menyerang para dark elf atau semacamnya.

“…Itu karena aku.”

Petugas staf di sebelah Marsekal angkat bicara.

"Ketika Sarume-sama meninggal, aku mendengar sesuatu tentang… Perjanjian perlombaan? …aku tahu ini mungkin terdengar tidak masuk akal bagi kamu."

Aku telah mengalahkan (Aliansi Dunia), tapi informasi tentang Kovenan masih tetap ada di kepalaku. Hingga saat ini, ketika aku hanya memiliki (Penguasa Dunia), informasi tentang Perjanjian menjadi tidak jelas. Tapi sekarang, aku bisa mengingatnya dengan jelas.

“”Perjanjian untuk Perjanjian”…benar? kamu telah menjadi pemimpin perlombaan Bawah Tanah.”

Petugas staf menatapku dengan ekspresi terkejut.

Sepertinya aku harus menawarkan sesuatu yang disebut “darah orang murni” dalam waktu dekat. Aku tidak tahu siapa orang tuaku meskipun kota bawah tanah adalah tempat yang kecil. Ah , tapi aku tahu siapa ibuku, tapi ayahku… dia mungkin seseorang dari garis keturunan Sarume-sama."

aku teringat “Biru Suci” dari Kerajaan Suci Kruvan. Dikatakan bahwa “Biru Suci” tidak terwujud dalam diri seseorang jika jaraknya terlalu jauh dalam silsilah keluarga. aku tidak tahu apakah cara kerjanya sama untuk orang-orang bawah tanah, tetapi tampaknya ayah petugas staf adalah seseorang yang memiliki hubungan darah dekat dengan Sarume.

Yah… Aku tidak tahu apakah itu benar-benar sama dengan “Holy Blue”, dan petugas staf sepertinya tidak ingin menemukan ayahnya, jadi aku tidak mengatakannya dengan lantang.

"Aku dengar 'darah orang suci' berarti orang itu tidak boleh menggunakan skill orb."

"Itu benar… Pada hari aku mempelajari Perjanjian itu, bayangan hitam yang menyebut dirinya "Mediator" muncul di hadapanku dan mengatakan itu. Tapi aku sudah menggunakan bola keterampilan, jadi aku tidak bisa menawarkan nyawaku—"

"Kamu tidak harus mati. Perjanjian itu konyol. Memikirkan bahwa kamu dan Sarume-sama harus mati karena itu…" kata Marsekal, menyela.

Pada saat itu, sebuah hipotesis tertentu terbentuk di kepalaku, jadi aku memeriksa petugas staf dengan cermat. Menurut(Penguasa Dunia), dia menunjukkan tanda-tanda kehamilan yang jelas.

Dilihat dari reaksi Marsekal, aku pikir dia mungkin ayahnya.

Karena petugas staf telah menggunakan suatu keterampilan, dia tidak memenuhi kriteria “orang murni” untuk memenuhi Perjanjian. Jadi orang berikutnya secara alami adalah… anak dalam kandungannya.

Marsekal yang sekarang mengetahui segalanya memberontak terhadap Perjanjian untuk melindungi anak itu. Dia tidak peduli jika seluruh ras mereka terpecah karena hal itu.

(aku tidak tahu apakah ini keputusan yang tepat atau tidak.)

Tinggal di dunia ini berbahaya bagi ras mereka. Itulah kesimpulan aku setelah belajar banyak tentangnya.

Tapi Marsekal memutuskan itu tanpa mempelajari semua informasi itu. Dia mungkin tidak memberi tahu siapa pun tentang kehamilannya. Jika hal itu dipublikasikan, dia pasti akan mengatakannya kepada kami di sini.

Jika kemudian diketahui bahwa kehamilan petugas staf itu disembunyikan, ia akan dituduh “mengorbankan seluruh ras demi anaknya”.

(Hal yang sama juga berlaku pada Yang Mulia Raja Suci.)

Yang Mulia Raja Suci menentang pengorbanan Pangeran Kluvshrat sampai akhir, dan akhirnya memilih Louis sebagai gantinya.

Dari sudut pandang Keluarga Rozier, Yang Mulia Raja Suci membunuh Louis demi menyelamatkan anaknya sendiri. Namun, jika Louis tidak mengangkat tangannya saat itu, Yang Mulia Raja Suci mungkin akan mengorbankan Pangeran Kluvshrat.

aku mendapat pelajaran yang sangat penting di dunia ini. Mana yang benar dan mana yang salah, tergantung sudut pandang orang tersebut.

"Aku punya saran. Asha, apa tidak apa-apa?"

Meski aku tidak mengatakan apa sebenarnya itu, Asha sepertinya langsung memahami maksudku, dan mengangguk.

“Kami datang dari dunia lain dan terus mencari jalan kembali sepanjang waktu. Dunia itu persis seperti dunia ini, dan ada orang-orang yang menderita Perjanjian yang sama dengan petugas staf-san. Maukah kamu pergi ke sana bersama kami ?"aku bilang.

"————"

Baik marshal maupun stafnya berkedip keheranan.

Mungkin karena tawaranku terlalu aneh. Namun, pertanyaan langsung muncul dari Marsekal.

Tentang apa yang akan terjadi pada Perjanjian? Monster di sana. Orang-orang yang hidup di dunia itu. Persediaan makanan-.

Tidak ada gunanya mengkhawatirkan hal itu saat ini. Sebelum aku bisa dengan sopan mengatakan hal itu kepada Marsekal,

"…Tolong, tentu saja, kami ingin kamu membawa kami bersamamu."

Marsekal menundukkan kepalanya dalam-dalam.

---