Pemegang Keterampilan Melebihi Batas Vol 5 Bab 28

---

Penerjemah: Saitama-sensei

---

Jilid 5: Bab 28

"Whoaaaa!"

Kami melayang ke langit dengan kecepatan luar biasa. aku merasakan banyak angin bertiup ke tubuh aku.

Aku berada jauh di atas Kerajaan Sihir Lev, kira-kira setingkat dengan Gerbang Merah.

《Ini bukan waktunya untuk menikmati terbang.》

"Aku tahu. Pergilah ke arah cahaya itu!"

aku sedang menunggangi seekor naga. Makhluk besar itu, yang dengan mudah membawa sekitar 10 orang di punggungnya, terbang melintasi langit dengan mantap.

Solusi untuk menutup Gerbang Merah adalah dengan menghentikan fungsi 3 atau 4 dari “Labirin 9 Emosi”. Akan lebih baik jika menutup labirin dengan energi paling besar, jadi aku menunggangi punggung naga menuju “Labirin Ketakutan”.

Naga merah – yang sepertinya disebut “Naga Api” – langsung mempercayai solusi yang aku usulkan.

Dua naga lainnya, biru dan hijau, terbang mengelilingi Gerbang Merah, menembakkan sihir ke celah tersebut. Naga biru, yang disebut “Naga Laut”, adalah pengguna (Sihir Air), dan naga hijau, yang disebut “Naga Pohon”, adalah pengguna (Sihir Bunga). Skala sihir mereka terikat dan melompat lebih besar dari yang digunakan oleh manusia, seperti pilar es besar dan batang pohon besar. Para naga menggunakan serangan itu seperti pendobrak terhadap Permata yang Hilang dan berhasil menghentikan pergerakannya.

Dua naga ungu, yang disebut “Naga Bayangan”, sedang menuju ke labirin yang aku tuju – “Labirin Cinta” dan “Labirin Pemujaan”. Di sana mereka harus menghancurkan ruang seperti ruang kendali di tengah labirin.

"Disini!"

Meskipun “Labirin Ketakutan” paling dekat dalam hal jarak berjalan kaki, kami mencapainya lebih cepat lagi dengan terbang di udara. Setelah menemukan pintu masuk labirin di tebing, aku melompat dari punggung naga. Dengan menggunakan (Sihir Angin), aku akan bisa mencapai pintu masuk tanpa masalah.

《Aku akan menuju ke tempat yang disebut “Labirin Duka”.》

"Terima kasih."

Labirin yang telah dikuasai oleh Kekaisaran telah menyedot begitu banyak energi emosional. Jadi jika kita hancurkan keempatnya, kita pasti bisa menutup Gerbang Merah.

《aku tidak membutuhkan rasa terima kasih kamu. Sejak awal, ini adalah masalah antar mediator… Namun…》

Naga itu mengepakkan sayapnya dan tetap melayang di udara, ragu untuk mengatakan sesuatu.

"Namun apa?"

《Tidak… tidak apa-apa. Pergilah, Anak Bencana. Kami dan kamu adalah keberadaan yang kontradiktif.》

"Eh!"

Kepakan sayapnya menjadi lebih kuat, menyebabkan angin kencang juga bertiup ke arahku.

"Permisi! Apa itu 'Anak Bencana'!?"

《—Letakkan tanganmu di dadamu.》

"!?"

Naga itu kemudian terbang menuju “Labirin Duka”.

“Letakkan tanganku di dadaku?”

Aku meletakkan tangan kananku di dada, tapi rasanya seperti biasa. Aku tidak tahu apa maksud naga itu.

Bagaimana jika… aku memiliki kehidupan lain sebelumnya selain kehidupan aku di Jepang? Aku memikirkan hal itu, dan mencoba menerima (Penguasa Dunia) selagi (Aliansi Dunia) masih ada di tubuhku, tapi tidak berhasil. Artinya, pemegang skillku berjumlah 12 atau lebih tetapi yang pasti kurang dari 22. Dengan kata lain, menggabungkan kehidupanku sebelumnya dan kehidupan saat ini, hampir dipastikan bahwa aku memiliki 16 pemegang skill.

"Aku tidak mengerti maksudmu, Naga!"

aku memasuki “Labyrinth of Fear”, dan mengambil jalan pintas langsung ke ruang kendali.

** Bersenang-senang **

"Bocah itu! Apa yang dia lakukan!?"

Lark secara refleks meninggikan suaranya. Lima naga tiba-tiba muncul entah dari mana. Naga yang dia lihat di Pangkat Achenbach begitu ganas sehingga dia membayangkan seluruh Kerajaan Sihir Lev akan berubah menjadi gurun jika mereka berlima menyerang bersama-sama.

Namun, para naga malah mulai menyerang Gerbang Merah. Dan salah satu dari mereka berangkat dengan adik laki-lakinya di punggungnya.

"!"

Dia mendengar suara keras logam bertabrakan dengan logam tepat di sebelahnya. Berbalik, dia melihat Dante menggunakan perisai besarnya untuk memblokir serangan mediator.

“J-Jangan berpaling, Bajak Laut Langit Hitam! Aku juga khawatir dengan naga, tapi orang ini yang lebih dulu!”

Dibandingkan dengan End Fang, melawan mediator lebih mudah. Tapi dia juga bukan lawan yang bisa kamu menangkan dengan setengah hati. Terlebih lagi, para ksatria dan tentara menjadi kacau, dan saat mediator bergerak di antara mereka, terjadi banyak baku tembak.

Mediator sepertinya telah memutuskan untuk menghancurkan orang terkuat terlebih dahulu. Jadi, Lark menjadi sasarannya.

"aku salah! Dan juga, ini Lark."

"Apa?"

"Namaku Lark! Apa kau tidak mendengar adikku!?"

“—Aku mengerti, Lark.”

Dante mengangguk, namun menggerakkan lehernya ke dalam dan bertanya, “Adik?”

Lark dan Dante berdiri berdampingan.

Sang mediator menyusup ke barisan tentara, menebas sana-sini dan menebarkan kebingungan. Itu adalah cara bertarung yang buruk.

“aku pikir akan lebih baik jika tentara mundur,” kata Dante.

"aku setuju. Tapi siapa yang berhak memerintah?" tanya Lark.

"-aku bersedia."

"-Ini aku."

Orang yang menjawab adalah ksatria jangkung dari Kerajaan Saint Knight, Friedrich, dan Grenjido dari Kerajaan Suci Kruvan.

“Ksatria selain diriku akan mundur. Aku akan bertarung satu lawan satu dengan orang itu. Kamu tidak keberatan dengan itu, kan, mantan Raja Suci?”

"Sungguh! Itu adalah mangsaku. Itulah pelaku yang mengacaukan rumahku. Seharusnya kaulah yang mundur."

"Apa?"

"Kamu punya masalah?"

Friedrich mengerutkan alisnya sementara Grenjido melotot dengan tangan terlipat. Grenjido juga seorang pria bertubuh besar, tapi dia lebih pendek sekitar 10 sentimeter dari Friedrich.

Dante segera menyadari bahwa mereka adalah bangsawan dan berkata–

"T-Tolong, kita harus berhenti bertengkar satu sama lain…"

“Kalian berdua ossan cukup lincah ya? Lakukan saja bersama-sama. Tidak masalah selama kalian mengalahkannya.”

"Lark!?" seru Dante.

Meskipun Dante adalah seorang petualang, dia memahami status sosialnya di masyarakat. Jadi dia terkejut dengan ucapan Lark.

Friedrich dan Grenjido memandang Lark, lalu saling memandang.

"Fuh… Kata-kata anak-anak selalu mengandung kebenaran."

“aku kira, front gabungan bukanlah ide yang buruk.”

Keduanya kemudian berbalik ke depan.

"Perhatikan aku, para ksatria!! Aku, Friedrich Berger, akan menjatuhkan musuh dengan pedangku! Semuanya, mundur!"

"Perintah Ksatria Raja Suci! Mundur! Ini perintahku!!"

Dua suara keras itu bergema di seluruh medan perang. Dan para ksatria kedua negara mulai mundur secara bersamaan. Ketika itu terjadi, sisa tentara Keith Gran Federation juga mundur.

Satu-satunya orang yang tersisa di tengah adalah mediator. Mengamati Friedrich dan Grenjido mendekatinya dengan tenang sambil membawa senjata mereka.

“Ayo pergi, mantan Raja Suci.”

"Ayo kita lakukan, pria jangkung."

Di saat yang sama, keduanya mulai berlari menuju mediator.

---