Penerjemah: AJ1703

Editor: Matsu

(**POV Akito**)

“…Apakah kamu ingin duduk di pangkuanku?”

Aku bertanya pada Charlotte-san, yang tidak menjauh dariku ketika kami kembali ke kamar.

Kemudian dia mengangguk malu-malu, duduk dan menatapku.

Rupanya, dia menungguku untuk mengajaknya kencan.

aku memposisikan diri aku sehingga dia bisa duduk, dan membuka tangan aku untuk menyambutnya masuk.

“…………”

Charlotte-san duduk di pangkuanku dan mengusap pipinya ke dadaku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Saat dia dalam mode memanjakan, dia seperti Emma-chan.

Mereka memiliki hubungan darah, jadi kurasa itu berarti mereka benar-benar bersaudara.

*Tarik tarik

Saat aku menatap Charlotte-san, yang sedang dimanjakan, untuk beberapa alasan dia tiba-tiba menatapku dan mulai dengan lembut menarik pakaian di dadaku.

Panas di matanya saat dia menatap wajahku menunjukkan bahwa dia menginginkan sesuatu dariku.

Ya, aku sudah sangat sadar bahwa ini bukan meminta ciuman.

Jadi aku meraih rambutnya yang indah, halus, dan perak.

“Ehehe~…”

Saat aku membelai kepalanya dengan lembut, Charlotte tampak puas dan kembali menggosokkan pipinya ke dadaku.

Itu menenangkan untuk ditonton, tetapi pada saat yang sama, jantungku berdetak sangat cepat hingga terasa sakit sekali.

Kekuatan destruktif Charlotte-san dalam mode manjanya sangat berbeda dari dirinya yang normal sehingga akan dengan mudah menghancurkan penalaran kebanyakan pria.

“Aku minta maaf karena merusak kencan kita…”

Ketika aku menyadari bahwa suasana hatinya semakin membaik, aku meminta maaf karena telah merusak kencan kami.

“Itu bukan salahmu, Akito-kun…”

Fakta bahwa aku terlibat dalam hal ini tentu saja merupakan bagian besar dari itu, tetapi itu masih menyakitkan hati aku karena Charlotte-san menantikannya.

"Lain kali, aku akan membawamu ke taman hiburan."

"Aku ingin tahu … kapan yang berikutnya akan …"

Senyum pahit Charlotte-san membuat hatiku semakin sakit.

Itu hanya kebetulan bahwa kami berdua bisa berkencan sendirian hari ini, dan biasanya Emma-chan akan ada di sini bersama kami.

Dia orang yang baik dan perhatian yang tidak menganggap Emma-chan sebagai penghalang, tapi aku yakin dia masih ingin bermain berdua denganku.

Sejujurnya, aku juga ingin bermain sendiri dengan Charlotte-san.

Tentu saja, bukannya aku tidak suka memiliki Emma-chan, tapi ada banyak hal yang tidak bisa kulakukan kecuali hanya kita berdua, jadi mau bagaimana lagi.

Jadi aku ingin berbicara dengan Charlotte-san dan orang tuanya lain kali, jika memungkinkan.

“Ayo pergi secepat mungkin.”

"Ya…"

Ketika aku berjanji bahwa kita akan pergi ke taman hiburan bersama, Charlotte-san menatapku dengan manis lagi.

Kali ini aku mengelus pipinya.

Kemudian, Charlotte-san memberiku senyum geli tapi bahagia.

Dia benar-benar gadis yang manis.

Semakin aku menghabiskan waktu bersamanya, semakin kuat aku merasa bahwa aku tidak ingin meninggalkannya.

Setelah sekitar satu jam membelai Charlotte, dia perlahan duduk.

Mungkin dia sudah puas.

aku sedikit kecewa karena aku ingin membelainya sedikit lagi, tetapi aku tidak ingin dia merasa gigih, jadi aku melepaskannya.

Kemudian Charlotte-san menatapku dari jarak yang sangat dekat.

"Apa yang salah?"

Aku bertanya padanya, sedikit kesal karena wajahnya yang imut begitu dekat denganku.

Aku tidak tahu apa yang akan dia katakan, karena suasananya berbeda dari sebelumnya.

Aku yakin aku tidak menyinggung perasaannya dengan mengelusnya di tempat yang salah.

Pada dasarnya, aku hanya membelai kepalanya, pipinya, kadang-kadang di bawah dagu dan lehernya, tetapi tidak di bawah itu.

Jadi kurasa tidak mungkin Charlotte-san marah padaku…

Aku menatap wajah Charlotte-san, sementara aku sedikit menguatkan diri.

Lalu-

“Aku juga ingin berdiri di sampingmu, Akito-kun…”

Entah bagaimana, dia mengatakan sesuatu yang aku tidak begitu mengerti.