Penerjemah: AJ1703

Editor: Matsu

(**POV Akito**)

“Kenapa kamu menyalahkan Kano― Onee-san itu untuk itu, Akito-kun…?”

Ketika Charlotte-san mendengar kata-kataku, dia tidak menyalahkanku, tetapi bertanya padaku dengan suara lembut.

aku bertanya-tanya mengapa dia mengulanginya, tetapi aku pikir suaranya yang lembut adalah caranya untuk memberi tahu aku bahwa dia tidak akan menyalahkan aku.

Dia baik seperti biasanya.

“aku dulu tinggal di panti asuhan sampai sebelum liburan musim panas.”

“Eh…? Tapi kamu sudah bersama Onee-san itu sejak kamu masih muda…”

“Dia tiba-tiba muncul di depan aku ketika aku masih sangat muda dan dia berkata dia akan menjadi saudara perempuan aku. Dia adalah orang yang sangat manis, tetapi jika kamu tidak memperlakukannya seperti seorang kakak perempuan, dia akan merajuk.”

“Dia orang yang lucu…”

Ketika aku memberi tahu dia orang seperti apa Kanon-san itu, Charlotte-san menjadi sedikit tertekan, terlepas dari kata-katanya.

Kemudian dia menempelkan tubuhnya ke tubuhku lagi dan menyelipkan wajahnya ke leherku.

Apa itu… cemburu, aku bertanya-tanya…?

"Erm, Charlotte-san lebih manis …"

“―!?”

aku pikir dia mungkin cemburu, jadi aku menahan rasa malu aku dan mengangkatnya.

Kemudian, sesaat, wajahnya menjadi merah padam dan dia menekan wajahnya ke dadaku karena malu.

Ya, menurutku dia adalah gadis termanis di dunia.

“―Dan apa yang kita bicarakan lagi…?”

aku benar-benar menyimpang dari apa yang kita bicarakan, dan untuk sesaat aku lupa apa yang sedang kita bicarakan.

“Alasan kenapa kamu menyalahkannya, Akito-kun?”

"Oh itu benar. Sebenarnya, panti asuhan tempatku tinggal akan dirobohkan sekitar awal liburan musim panas.”

“Eh…?”

“aku dengar mereka mengalami kesulitan keuangan. Jadi mereka memutuskan untuk mencari tempat untuk menerima anak-anak dari panti asuhan, dan Kanon-san adalah orang yang menerimaku.”

Tepatnya, Kanon-san meminta ayahnya untuk menerimaku, dan dia melakukan banyak pekerjaan untuk membuatku diterima.

aku mendengar bahwa orang tua asuh tidak dapat benar-benar memilih anak-anak mereka, tetapi aku rasa itulah kekuatan orang kaya.

Sejujurnya, aku tidak tahu banyak tentang ayah Kanon-san saat itu.

Kami belum benar-benar membicarakan sesuatu secara mendalam.

Namun, aku berasumsi bahwa dia adalah pria yang baik karena dia telah menghabiskan banyak uang untuk aku sejak aku masih muda, tetapi dia tidak memperhatikan aku.

Tidak pernah terpikir oleh aku bahwa ketika ide membawa aku masuk, yang dia pikirkan hanyalah menggunakan aku sebagai umpan.

“Onee-san sangat menyukai Akito-kun…”

"Yah, aku yakin dia mencintaiku."

Kalau tidak, dia tidak akan melakukan begitu banyak hal untukku seperti itu.

Tetapi-

“Aku telah menyakiti seseorang seperti itu, bukan…?”

Mengapa aku mengatakan hal yang begitu mengerikan kepada seseorang yang telah melakukan begitu banyak hal untuk aku selama hampir sepuluh tahun?

aku telah melakukan sesuatu yang bodoh yang bahkan tidak bisa aku sesali.

“Bagaimana kamu akhirnya menyalahkannya …?”

“aku mengatakan bahwa itu semua salah Kanon bahwa aku berakhir seperti ini. aku mengatakan kepadanya bahwa itu semua salahnya sehingga semuanya menjadi seperti ini karena dia merangkul aku untuk menerima aku.”

Ketika-san Charlotte mendengar kata-kataku, dia membuka matanya seolah dia sangat terkejut.