hit counter code Baca novel Elf Slave Harem Volume 2, Prologue Bahasa Indonesia - Sakuranovel

Elf Slave Harem Volume 2, Prologue Bahasa Indonesia

Reader Settings

Size :
A-16A+
Daftar Isi

Prolog

Hal pertama yang aku pikirkan ketika aku bangun adalah arti dari kelahiran kembali aku.

aku bertanya-tanya keajaiban macam apa yang menyebabkan aku terlahir kembali di dunia yang ternyata adalah dunia yang berbeda.

aku bertanya pada diri sendiri apakah ada sesuatu yang harus aku lakukan, tetapi tidak ada yang menjawab.

Sepertinya aku tidak diberi peran untuk menyelamatkan dunia atau semacamnya.

Pikiran aku berikutnya adalah tentang kehidupan aku sebelumnya.

Mungkin itu adalah otak bayi yang belum matang, atau mungkin hanya kurangnya peristiwa yang dapat aku ingat, tetapi aku tidak dapat menemukan satu pun yang panas, dan tidak ada yang ada di belakang pikiran aku.

―Ya, aku tidak menyelesaikan apapun di kehidupanku sebelumnya.

aku tidak dapat menemukan sesuatu yang penting, aku tidak dapat melindungi apa pun.

Hal-hal duniawi yang aku hindari, berpikir aku pintar, berpikir aku mengerti, adalah hal-hal yang sangat aku butuhkan.

Kehidupan yang aku pikir aku jalani hanyalah buang-buang waktu.

Ketika aku menyadari hal ini, aku merasa bahwa kehidupan aku yang dulu benar-benar telah mati di dalam diri aku.

―Ini adalah hukuman.

Mars Irving datang ke dunia ini dengan perasaan yang kuat bahwa tangisan bayi tepat setelah lahir mungkin karena penyesalan, kesedihan, kesepian, dan kehampaan.

―Aku akan menjalani hidup ini tanpa penyesalan.

Ungkapan "tanpa penyesalan, tanpa penyesalan" tidak berlaku untukku, yang terlahir kembali dengan kesadaran akan kehidupanku sebelumnya.

Lain kali aku mati dan terlahir kembali, aku akan menjalani hidup aku sehingga aku bisa bangga pada diri aku sendiri dan mengatakan bahwa kehidupan aku sebelumnya akan menjadi kehidupan yang baik.

― Hidup berarti terus terlibat dalam sesuatu.

Baik itu seseorang atau suatu peristiwa, untuk terus berhubungan dengan sesuatu yang menggerakkan kamu adalah kehidupan.

Pada hari dia menyadari bahwa ini mirip dengan bepergian, dia mengangkat pedangnya.

Dia tidak ingin menjadi pahlawan. Bukan karena dia diberi bejana seperti itu.

Dia ingin hidup dengan orang yang dia cintai

Dia tahu pada hari dia dilahirkan bahwa dia membutuhkan kekuatan untuk melakukannya.

Harapan yang lahir dari rangkaian keajaiban itu biasa saja, membosankan, dan lumrah.

Ilustrasi — TOC — Bab Berikutnya

Belikan Saya Kopi di ko-fi.com

—Baca novel lain di sakuranovel—

Daftar Isi

Komentar