Penerjemah: Sakuranovel

---

“Beraninya kamu mengingkari janjimu.”

“A-aha”

aku dibawa ke kamarnya dan ditempatkan dalam posisi mount.

“Selain itu, kamu berbohong padaku.”

Kebohongan apa?

“APA YANG BOHONG?”

Dia meremas leherku.

Sial, aku telah menggali kuburku sendiri.

aku telah berbohong kepada saudara perempuan aku berkali-kali, jadi aku tidak tahu kebohongan yang mana.

“Sa-sakit….”

aku tidak kesakitan.

“Kamu tidak berbohong padaku tentang hal lain, kan?”

"Tidak."

Ya, benar.

"Benar-benar?"

“Sungguh, sungguh.”

Dia menatap mataku dengan wajahnya begitu dekat dengan wajahku hingga hidung kami bersentuhan.

"… Mata yang cantik. Itu bukti bahwa hatimu murni. Sepertinya kamu tidak berbohong sekarang.”

Itu sebuah kelemahan.

“Bahkan jika kamu berbohong padaku, aku akan segera mengetahuinya. Kenapa kamu berbohong seperti itu?”

"Aku tahu. Ini tentang kebohongan itu. Hal itu, kan?”

“Ya, ya, Berbohong tentang Nina.”

“Tentang Nina Senpai?”

Hah?

Apa aku pernah berbohong tentang Nina-senpai?

“Jangan bilang kamu sudah melupakannya.”

“Tidak, aku tidak melupakan apa pun. Itu urusan Nina-senpai, kan? Hal itu adalah situasi rumit yang tidak dapat dijelaskan dengan satu kata. ……”

“Haa,……, kamu hanya mengada-ada untuk menunjukkan padaku betapa bagusnya dirimu, kan?”

“Ya, begitulah adanya.”

“Aku tahu semua yang kamu pikirkan.”

“Ya, aku minta maaf.”

“Oke, aku memaafkanmu. Hanya sekali ini saja.”

Percakapan telah selesai.

Tapi dia menatapku.

“Kak, kamu berat. Sudah waktunya bagimu untuk melepaskan diri dariku. …… Uggh!”

M-leherku…..

“Sid, apa yang kamu katakan?”

“K-kak, kamu ringan, cantik, dan penuh gaya!”

"Ya, tentu saja. Itu sudah pasti”

“Ya, ya, itu sudah pasti”

“Ufufu…. Sid akan selalu menjadi Sid, berapa pun usiamu. aku harap kamu tetap seperti itu selamanya. Aku ……."

Dia menciptakan suasana hati yang serius.

“Kak?”

“aku bersedia menghadapi musuh tangguh apa pun selama Sid tetap sama.”

“Uhm….”

Mungkinkah ini merupakan perkembangan penyakitnya?

“Dengarkan aku, Sid. Ada organisasi yang kuat di kampus kami.”

“Oh, begitulah polanya.”

“Hentikan, aku tidak bisa memberimu detailnya demi keselamatanmu sendiri……. Kamu tidak boleh melihatku seperti itu.”

"Jadi begitu-"

“aku akan mengungkap misteri sekolah. Ini misi yang berbahaya……, Tapi aku merasa aku bisa melakukannya jika itu demi Sid.”

"Semoga beruntung."

“Hati-hati, Sid. Kamu adalah saudaraku, jadi kamu mungkin menjadi sasarannya. Aku akan melakukan yang terbaik. Aku akan menghajar semua orang jahat. ……”

“Tangkap mereka!”

“Aku minta maaf karena membuatmu khawatir. Maaf aku tidak bisa mengatakan apa pun yang penting bagi kamu. Tapi aku melakukan ini untuk melindungimu. Aku tahu aku egois, tapi aku ingin kamu mengerti.”

"aku mengerti."

“Kalau begitu……jika aku tidak kembali……aku akan mati dan…”

Dia sedang berbicara sambil menangis ketika dia tiba-tiba menatap ke ruang kosong.

“Aurora, bisakah kamu diam selama momen emosional ini? Eh, apa? aku membuatmu malu. Apa yang memalukan—”

Matanya bertemu mataku saat aku melihat ke atas dengan wajah lurus.

“Kak……”

“Ah, i-ini… tttt-ini bukan apa-apa, aku hanya berbicara pada diriku sendiri!”

“Kak, aku mengerti.”

“Sid,……, kamu mengerti? Ada alasan yang lebih dalam mengenai hal ini.”

"Tentu saja"

Ini adalah sindrom kelas delapan.

“Terima kasih, Sid. Bagiku, kamu adalah saudara yang terlalu baik. Jika aku mati, ……."

Air mata mengalir di pipinya.

“Jangan khawatir, Kak, kamu tidak akan pernah mati. “

“Sid—–! aku pasti akan kembali lagi!

"Ya ya."

aku dipeluk begitu erat hingga tulang punggung aku patah.

aku harap lelucon ini akan segera berakhir.

---