Perbatasan ShangriLa Bab 027

---

Penerjemah: Kurehashi Aiko

Editor: Ryunakama

---

Bab 27: Tim Tag

NPCN: Emul
LV: 56
PEKERJAAN: Penyihir, Pelancong Kelinci Vorpal
HP: 125
anggota parlemen: 655
STM: 80
ST: 30
DEX: 71
AGI: 50
TEC: 70
VIT: 35
KEUNTUNGAN: 85

Keterampilan:

・ Langkah Binatang
・ Ketuk Langkah
・ Fokus Kritis

Sihir:

・ "Teleportasi Terkoordinasi"
・ "Gerbang Teleportasi Terkoordinasi"
・ "Teleportasi Terkoordinasi “Gerbang Pertempuran Kelinci”"
・ "Pertemuan Acak Lv.2"
・ "Tepi Ajaib Lv.7"
・ "Pemeran Tambahan Tambahkan Mantra Lv.5"

Peralatan:

Senjata: Geng Bijaksana
Kepala: Kacamata Berlensa Pengamat
Batang Tubuh: Pakaian Upacara
Pinggang: Pakaian Upacara
Kaki: Pakaian Upacara
Aksesoris: Cincin Rahasia Kelinci Vorpal

Aku tahu itu hanya sebuah permainan, tapi fakta bahwa kelinci kecil ini memiliki statistik yang lebih besar dari milikku benar-benar menyedihkan karena suatu alasan. Tidak, aku tidak seharusnya memikirkan hal seperti itu.

Meskipun aku memakai topeng di wajahku, Emul tampak seperti dia melihat menembus diriku. Aku hanya menggelengkan kepalaku untuk meredakan kekhawatirannya dan bersama-sama kami menjelajah ke dalam rawa, di mana sangat sedikit orang yang berada pada jam seperti ini.

"Tapi tetap saja, apa yang harus kita lakukan, Sanraku-san? Sepertinya kutukan itu mengusir semua monster."

“Sebenarnya, aku sudah memikirkan tindakan balasan untuk itu.”

“Tindakan penanggulangan apa? Ah, ada katak lumpur di sana…… Wah!?”

Aku memperhatikan Katak Lumpur di kejauhan, menyelinap di dekatnya di luar jangkauan penglihatannya dan mulai berlari sekuat tenaga.

Saat Katak Lumpur menyadariku memasuki jangkauan penglihatannya, ia mencoba melarikan diri……tapi terlalu lambat. Menurutmu kenapa aku membuang semua poin berharga itu ke dalam kelincahan, ya!?

"Terlaluoooooooooooooooowwwwwwwww!"

"Gero!?"

Karena melangkah ke rawa akan menurunkan kecepatan gerakanku, aku tiba di tepi rawa dan melompat ke udara, memperpendek sisa jarak di antara kami.

Lalu aku berhasil menjatuhkan katak itu tepat ke wajahnya, karena hanya itu bagian yang menempel di luar lumpur rawa. Untuk mengimbangi kekuatanku yang luar biasa, aku mencoba menjepitnya ke tanah, dan karena mesin permainan dengan tepat menciptakan kembali hukum fisika, katak itu tidak bisa bergerak.

Katak Lumpur berusaha semaksimal mungkin untuk melepaskan diri, tapi ia hanya berhasil berbalik sebelum aku menusuknya dengan belatiku dan menimbulkan kerusakan kritis yang sangat menggelikan.

"Giii!?"

Dipukul di perutnya, titik lemahnya, Katak Lumpur menjerit kesakitan dan kemudian hancur menjadi geyser poligon merah.

“Fuh……kurasa ini adalah hal terbaik yang bisa kulakukan untuk saat ini.”

"U, uwah…… Sanraku-san, kamu tadi seperti monster sungguhan di sana……"

"Hei, kamu tidak baik."

Kupikir itu mungkin buruk, tapi ada satu hal yang menguntungkan dalam posisiku saat ini…….. Karena berat peralatanku berkurang, aku tidak perlu khawatir tentang kecepatan gerakanku, dan aku bisa fokus mengejar musuhku yang tidak sadar. dan menyelesaikannya dengan serangan kritis.

Taktik mirip hewan karnivora ini adalah senjata terbaik aku dalam kesulitan aku saat ini.

“Satu-satunya hal yang perlu aku khawatirkan adalah mengatur staminaku selagi aku mengincar serangan kritis manis itu……”

Berlari sekuat tenaga sebelum akhirnya menyerang lawan di saat yang paling tidak diduganya. Taktik ini terbukti cukup efektif melawan lawan dengan kelincahan rendah.

"Seperti yang kamu lihat, inilah yang akan kami lakukan untuk sementara waktu sekarang."

"Hore! Hore! Yan, yan, yan!!!"

"Pokoknya, lanjutkan ke Bos Area!"

"Apa kita benar-benar akan melakukan itu secara tiba-tiba!?"

Entah kenapa dia terdengar sangat terkejut. Aku sudah mengatakan itu padanya sejak awal.

“Kami hanya akan mengalahkan monster-monster langka dalam perjalanan kami. Kami tidak akan membuang-buang waktu dengan kentang goreng, karena area ini akan menjadi sangat tersumbat dalam waktu dekat. Sebelum itu terjadi, aku ingin pergi ke daerah berikutnya."

Perasaan menggerakkan tubuh di game ini benar-benar berbeda dengan semua game lain yang pernah aku mainkan sejauh ini.

Meski pergerakannya masih terasa agak janggal dibandingkan dengan dunia nyata, tidak banyak game di luar sana yang memungkinkan pemainnya memahami inti kontrol pergerakan dalam waktu sesingkat itu. Biasanya akan sulit bagi pemain baru untuk terbiasa dengan kontrol selama beberapa kota pertama, sehingga kemajuannya jauh lebih lambat daripada yang diharapkan oleh beberapa pemain.

Bagi para pegawai toko, banyaknya orang di satu kota merupakan mimpi yang menjadi kenyataan ketika berbicara tentang bisnis, tapi karena sebagian besar dari mereka berada di sana karena alasan yang sama, ada kemungkinan zona eksplorasi menjadi diperdagangkan dengan sangat cepat. Apa tindakan pencegahan untuk mencegah hal tersebut terjadi? Dan bagaimana situasinya saat ini? Jika kamu ingin menyelesaikan misi unik tanpa masalah, memilih kota dengan “kapasitas” tinggi sebagai pusat utama kamu adalah pilihan yang ideal.

Misalnya, kota berikutnya berukuran dua atau bahkan tiga kali lipat ukuran Sekandil.

“Kita tidak akan berhenti sampai kita mencapai Thirdrema. Dan karena kamu adalah tipe orang yang gesit seperti aku, cobalah untuk tidak ketinggalan, oke?”

"Tapi berlarian seperti orang gila bukanlah keahlianku……"

"Kalimat itu bukanlah sesuatu yang seharusnya diucapkan oleh Kelinci!"

Mari kita pergi! Ke tempat yang terletak di luar Area Boss! Kota Thirdrema!!!

Mengejar monster yang melarikan diri hanya karena kamu memiliki kelincahan yang tinggi bukanlah strategi yang valid di tahap awal dan pertengahan permainan.

Ini tidak berlaku untuk semua monster di luar sana, tetapi banyak monster level tinggi yang dapat berlari dengan kecepatan yang jauh melebihi kecepatan lari pemain.

---