ShangriLa Frontier Bab 175 Bagian 2

---

---

Penerjemah: Kurehashi Aiko

Editor: Ryunakama

---

Bab 175: Api Menderu Berkecepatan Tinggi: Ledakan Torsi Bagian 2

Tapi senyumnya yang seperti karnivora yang aku lihat di saat-saat terakhir sudah cukup untuk memicu agresi dan semangat bersaing aku sekali lagi. Babak berikutnya, aku akan membantai kamu lebih banyak lagi, jadi sebaiknya kamu bersiap untuk itu!

"Itulah penutup ronde ini! Dan ronde yang luar biasa! Pemain Tanpa Wajah berhasil mencetak pengembalian mengejutkan pada Pemain Goldberg dengan cara yang benar-benar luar biasa! Sepertinya dia adalah orang yang benar-benar berbeda dari dirinya di ronde pertama!"

“Sungguh, pertandingan yang luar biasa…… Memasukkan sepeda motor ke dalam dirinya untuk menutupi kurangnya mobilitasnya, brilian! Tetap saja, sepertinya kamu membutuhkan kontrol yang luar biasa untuk bisa menangani gerakan seperti itu.”

“Ini pasti akan menjadi cerita yang akan dibicarakan dalam waktu lama…… Oh, tidakkah kamu lihat itu? Uomi Kei akhirnya muncul.”

“Hahaha, salam yang dingin sekali…… Halo semuanya.”

Kamera berpusat pada Katsu yang duduk di sebelah Pencilgton, dan dia melambaikan tangannya ke arah Katsu, tampak sedikit bermasalah.

Sambutan atas kata-katanya sangat hangat dan antusias. Jika Pencilgton atau Sanraku pernah mencoba menyampaikan kalimat seperti itu kepada seseorang, itu akan tampak seperti awan racun yang keluar dari mulut mereka.

"Pemain Tanpa Wajah menyebut dirinya tentara bayaran, tapi apa sebenarnya maksudnya?"

"Hmm, hal yang sama berlaku untuk John Doe kami di sini. Kalau begitu, temanku. Maukah kamu memberi tahu kami satu atau dua hal tentang John Doe kamu di sana?"

"Dan bagaimana kalau John Doe-mu sebenarnya seorang wanita?"

"Oh, benarkah? Maaf soal itu. Jadi itu akan menjadikannya Jane Doe, kan?"

Pencilgton itu, meludahkan racun sekali lagi sesuka hatinya! Dan nada suaranya seperti seorang ibu yang dengan lembut memarahi anak-anaknya sendiri, dalam segala hal!

Entah kenapa Natsume terlihat sangat khawatir saat dia menatap wajah Pencilgton dan akhirnya mengalihkan pandangannya ke Katsu. Mungkin dia mencoba membayangkan apa yang akan Sanraku katakan tentang itu? Kemungkinan besar dia akan membuat gerakan memukul telapak tangannya dengan tinjunya. Atau mengepalkannya dengan sangat keras.

“Tapi tetap saja, mereka berdua menunjukkan kepada kita pertandingan yang sangat luar biasa…… Apakah No Face juga seorang Pro Gamer atau semacamnya?”

“Menurutku yang terbaik adalah merahasiakannya. Bukankah menurutmu lebih misterius seperti itu?”

Jika Sanraku bisa mendengarnya, dia pasti akan berteriak seperti: “Ada apa dengan kalimat ngeri itu!?” atau “Berhenti membuatku malu!”. Untungnya, Sanraku hendak memulai ronde ketiga, jadi dia tidak bisa mendengarnya.

“Apakah menurutmu mungkin baginya untuk benar-benar melakukan hal yang mustahil, hal yang belum pernah dicapai oleh siapa pun sebelumnya……?”

“Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak, jika dia bisa menang, itu berarti aku juga bisa menang. Percaya atau tidak, tapi tingkat kemenanganku melawan dia sebenarnya tujuh puluh persen……”

Tapi saat ini dia yakin dia akan kalah dan itu sangat buruk. Tapi Pencilgton berbaik hati menyimpan kata-kata itu untuk dirinya sendiri dan tidak membiarkannya keluar.

Namun apakah Sanraku masih ingat tujuan awal dari semua ini? Bahwa itu semua demi Katsu, agar dia bisa menikmati momen indahnya?

Dengan demikian menandai dimulainya Putaran 3.

---

---