ShangriLa Frontier Bab 254 Bagian 1

---

---

Penerjemah: Kurehashi Aiko

Editor: Ryunakama

---

ShangriLa Frontier Bab 254: Transfer Momentum Lengkap dengan Menangkapnya ke Inti, Penerbangan yang Tidak Bergantung pada Energi Kinetik Bagian 1

Saat aku memikirkannya sekarang, semuanya mulai masuk akal. Alasan mengapa tingkat perjumpaanku dengan Saiga-san begitu tinggi akhir-akhir ini adalah karena strateginya untuk mendekati Sanraku ShanFro.

Namun, ada baiknya juga mengetahui bahwa kami berdua adalah orang-orang yang mencintai ShanFro, dan kami dapat berbicara satu sama lain tanpa ragu-ragu.

"Ah, ngomong-ngomong."

“Y-Ya? Ada apa?”

Aku hanya berpikir karena sudah diputuskan bahwa kamu akan pindah ke guild kami, sebaiknya aku memberimu alamat server SNS yang digunakan anggota guild kami. "

"A-Alamat, katamu……!?"

"Ya, benar. aku juga akan mengirimkan alamat pribadi aku, bersama dengan tautan ke server SNS. Dengan begitu, jika kamu memiliki pertanyaan, kamu dapat menanyakan apa saja, kapan saja."

Uwah, ada apa dengan wajah itu sekarang? Kelihatannya begitu bahagia dan berseri-seri sehingga sebenarnya sedikit memprihatinkan.

Saat ini, Saiga-san terlihat seperti kucing yang dilemparkan ke dalam catnip, atau anjing yang diberi sepotong steak besar dan berair.

"Ini….. Ini di sini…… Tukarkan, tolong……!"

"Y-Ya…… Benar, tukar."

Dengan gerakan yang menyerupai robot rusak atau mesin dengan bagian berkarat, Saiga-san mengulurkan tangan ke tasnya dan mengeluarkan ponselnya. Kemudian, dia menyampaikannya kepadaku dengan cara yang terlalu berlebihan.

"B-Meskipun aku mungkin bukan orang yang paling kompeten di luar sana, tolong jaga aku baik-baik!"

"Ah, y-ya, tentu…… Apakah kamu punya Aplikasi ini di ponselmu? Itu yang kami gunakan."

Aku tahu kalau aku mungkin akan mengulangi perkataanku lagi, tapi akhir-akhir ini aku merasa kalau Saiga-san sebenarnya adalah orang yang lebih menarik daripada yang terlihat. aku tidak tahu apa lagi yang bisa aku katakan di sini, itu hanya apa yang aku rasakan. Kata-kata itu mungkin sedikit kasar bagi Saiga-san sendiri, tapi aku tidak bisa memikirkan cara yang lebih baik untuk mendeskripsikannya saat ini.

"Sialan, apa yang salah dengan AI ini!?"

Apa yang kamu lihat dan dengar di sini adalah pemandangan dan suara frustrasi murni.

Setelah kami pergi ke Rock Roll sepulang sekolah, aku kembali ke rumah dan mencoba pertarungan Ryuuguin Fugaku lagi. Akibatnya, aku menderita dua belas kekalahan berturut-turut. Untuk mengalihkan perhatian aku dari rasa frustrasi dan masalah ShanFro ini, aku mulai mengambil beberapa kelas kendo VR lagi. Tapi karena itu tidak berjalan dengan baik, untuk mengalihkan perhatian aku dari rasa frustrasi INI, aku memutuskan untuk login ke ShanFro pada akhirnya.

Jadi orang mungkin bertanya-tanya: apa yang sedang aku lakukan saat ini?

“Gugh…… Nguguh……!”

Saat ini aku sedang panjat tebing di kedalaman Lembah Jiwa yang Hilang.

Tampaknya avatarku masih menjadi pusat perhatian semua orang, jadi meskipun aku ingin melakukan misi normal, aku tidak akan bisa melakukan hal itu. Jadi karena itu di luar pilihan, aku perlu mencari pengalih perhatian baru.

Jadi, karena aku mempunyai terlalu banyak waktu luang, aku memutuskan untuk melakukan hal berikut: datang ke sini dan mengunjungi kembali sarang kalajengking kristal. Sudah cukup lama sejak terakhir kali aku berada di sini, meskipun bagiku rasanya tidak terlalu banyak waktu yang berlalu.

Namun, meskipun aku seharusnya jauh lebih kuat dibandingkan saat itu, aku memastikan untuk menyiapkan beberapa tindakan pencegahan, untuk berjaga-jaga. Yaitu: menyiapkan INVENTARISASI dan Mana Ramuan.

Dan karena sudah lama sekali aku tidak berada di sini, aku memutuskan untuk mendaki ke sana jauh-jauh dari dasar lembah, supaya aku bisa melihat bagaimana kelanjutannya kali ini.

Jadi aku perlahan tapi pasti memanjat dinding batu, tidak lupa untuk beristirahat dalam batas INVENTARIS setiap kali Stamina aku turun drastis.

Aku menyadari bahwa sebenarnya tidak ada gunanya bagiku melakukan hal ini, tapi melakukan hal seperti itu dari waktu ke waktu adalah sesuatu yang akan membangkitkan kembali jiwaku dari pemburu hewan buruan yang menyebalkan. Itu juga menyenangkan.

“……”

Aku dengan lembut menyentuh tepi tebing dan menarik kepalaku ke tepi itu. Menurutku tidak akan ada Kalajengking Kristal di luar saat ini, karena saat itu pada dasarnya adalah malam hari…… Ya, lihat saja itu! Crystal Plains yang indah, begitu tenang, sunyi dan megah!

“………!!!”

Saat itulah aku melihat sesuatu. Sesuatu itu membuatku menarik kepalaku dari tepi tebing dan menekan seluruh tubuhku sedekat mungkin ke dinding batu. Beberapa detik setelah itu, aku bisa mendengar sebuah benda besar lewat tepat di atas tempat kepalaku berada beberapa saat yang lalu, disusul dengan suara batu yang berderak melawan batu tersebut.

Cahaya keemasan itu masih ada di sana selama beberapa detik sebelum menghilang. Untungnya, sepertinya dia tidak melihat aku di sana.

Sudah lama sejak pertarungan terakhir kami, tapi bukan berarti aku lupa bagaimana melakukan hal ini. Hanya saja aku di sini hari ini bukan untuk bertarung, setidaknya bukan lawan sekaliber ini. Alasan utama aku datang ke sini hari ini adalah untuk mendapatkan bijih.

Berbagai senjata yang bisa diperoleh pemain di ShangriLa Frontier dapat dibagi menjadi dua kategori untuk meningkatkannya: material monster dan material bijih. Tentu saja, ada beberapa pengecualian terhadap aturan tersebut, seperti senjata kayu, namun kita tidak akan membahasnya terlalu jauh saat ini.

Yang penting di sini adalah bahwa tebing ini adalah gudang harta karun yang penuh dengan bahan bijih berharga. Jadi selama aku waspada terhadap Kalajengking Kristal sialan itu, bagi aku itu akan menjadi penjarahan yang sederhana, bagus dan mudah.

"Sekarang……"

Jika aku mendaki sisa perjalanan dengan buruk, akan ada getaran di sini, dan Scorpio akan mengetahui bahwa aku ada di sini. Jadi satu-satunya cara bagiku untuk mendapatkan bijih permata berharga itu adalah dengan melewati kalajengking tanpa disadari…… Atau mungkin aku harus membunuh mereka semua dan menyelesaikannya? Tidak, tidak ada gunanya. Dengan begitu, aku akan terus merenung tanpa henti hingga pagi hari, tanpa benar-benar melakukan apa pun.

"Jadi, ini berarti kita akan langsung menuju Rencana C."

Rencana A, “Escape to Inventory”, tidak mungkin dilakukan. Bukan karena aku tidak mungkin melakukannya. Itu hanya karena aku telah memutuskan untuk tidak melakukannya.

Rencana B, “Tunggu beberapa saat ketika semua Scorpio tiba-tiba mati atau berhenti bergerak”, juga tidak realistis. Dan bahkan jika hal seperti itu benar-benar terjadi, pada akhirnya aku akan mengirimkan email ke pengembang dengan banyak tanda tanya di dalamnya.

aku menyebutnya Rencana C, tapi ini lebih seperti Rencana A: Inventory Escape 2.0…… Spectrum Inventory! Tidak ada pilihan lain selain ikut serta!

Jika kamu mati, itu berarti kamu sudah mati! Jadi agar tidak mati, kamu perlu melakukan segalanya untuk tidak membiarkan hal itu terjadi! Tunduk, Amu Namida Butsu!

"Selamat pagi, bajingan!!!"

---

---