ShangriLa Frontier Bab 287 Bagian 2

---

---

Penerjemah: Kurehashi Aiko

Editor: Ryunakama

---

ShangriLa Frontier Bab 287: Epilog – Menyebarkan Bencana Naga – Bagian 2

"…… Katakanlah, jika benda itu begitu besar, bukankah itu berarti kita akan dihancurkan oleh kelabang itu secara tidak sengaja?"

"—- Menjawab. Dengan asumsi bahwa laba-laba itu sebenarnya adalah Ratu Laba-laba, dan kelabang itu juga betina…… dapat dipastikan bahwa pertarungan yang berkepanjangan akan sangat sulit dicapai oleh mereka berdua. Menyampaikan informasi kepada kawan-kawan lain…… PEGAGA."

"Oi, oi, tunggu sebentar! Kenapa terdengar seperti kamu akan menyerah!? Jangan menyerah begitu saja! Tidaaaak! aku tidak ingin mati! Aku tidak ingin mati di sini!"

Tempat ini merupakan salah satu daerah paling berbahaya di seluruh Benua Baru. Tempat ini, Garis Depan Sigmania, di mana dua monster terus berjuang untuk menguasai wilayah ini: Faultless Gargantua dan Tremor Centipede.

Kemudian,

Di atas, dari atas permata mahkota negeri ini, ada seekor “Scorpion” yang menatap ke arah dua musuh yang sedang saling menyerang tanpa peduli satu pun di dunia.

NAGA BIRU TERKENA, TUBUHNYA MATI DAN MENJADI NUTRISI BAGI DUNIA.

Letaknya di Benua Baru, di pantai terpencil yang hampir tidak diketahui oleh pemain mana pun.

Itu adalah makhluk yang menemui ajalnya di tangan Reaperorca Atlantik, yang seharusnya menjadi penjelasan yang cukup mengapa makhluk itu akhirnya mati. Namun bahkan setelah kematian, ia tidak dapat merasakan kedamaian, karena tubuhnya telah dinodai dan dipotong-potong oleh berbagai makhluk laut dan darat yang lebih kecil yang berhasil mendapatkan pasokan makanan yang stabil bagi mereka.

Makhluk ini dulunya dikenal sebagai Eldranza. Sekarang ia hanya berupa mayat yang membusuk, namun dulu ia dikenal sebagai raja dunia bawah laut yang tak tertandingi. Seorang juara yang tidak bisa diharapkan oleh makhluk lain.

Di dunia ShangriLa Frontier, laut adalah penghalang yang hampir ajaib karena laut menjaga dua dunia yang sangat berbeda agar tidak saling mengganggu. Setiap dunia mempunyai predator uniknya masing-masing, dan jika mereka memasuki dunia lain, kecil kemungkinan mereka akan mampu berdiri di puncak rantai makanan seperti yang mereka lakukan di habitatnya masing-masing. Namun, tidak ada satu pun makhluk itu yang bisa dianggap remeh, jangan salah.

Namun, karena dibutakan oleh kekuatan dan kebanggaannya sendiri, Eldraza membuat satu kesalahan kritis: dia mencoba bertarung dengan tiga monster bawah air paling kuat sekaligus, mengira dia akan mampu mengatasinya dengan mudah.

Akhir hidupnya menyedihkan dan jenazahnya terdampar di pantai. Namun, belum ada manusia yang pernah mencapai tempat ini. Tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Ada alasan topologi tertentu untuk itu.

Itu juga alasan yang sama mengapa mereka yang menemukan tempat ini tidak akan hidup cukup lama untuk memberitahu orang lain tentang keberadaannya.

JIJIJI. JIJIJIJIJIJIJ. JIJIJIJ

–––– Ia sangat lapar.

Menjadi lapar dan kekurangan gizi bukanlah hal yang mudah untuk dijalani.

kamu tidak mempunyai kekuatan untuk mengaum cukup keras. kamu tidak memiliki kekuatan untuk bergerak dengan cukup gesit. kamu tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan apa pun yang biasanya dapat kamu lakukan.

Jumlah makanan yang kadang-kadang ditemukan jelas tidak cukup. Dalam keputusasaan, ia bahkan mencoba melahap bagian tubuhnya sendiri, tapi itu bukan lagi pilihan yang tepat di sini.

BUBUBUBUBUBUBUBUBUBUBUB……

–––– Ia juga sangat ketakutan.

Ia tidak memiliki sesuatu yang mirip dengan apa yang disebut manusia sebagai emosi, dan tidak ada dorongan atau kekuatan khusus yang dapat memotivasinya untuk terus ada dari hari ke hari.

Namun, ia mengetahui pentingnya keberadaannya sendiri. Dan saat ini, pemikiran bahwa ada sesuatu yang mungkin mengancam keberadaannya sudah lebih dari cukup untuk menanamkan emosi ketakutan di dalam hatinya.

GUCHI, GUCHI GUCHI GUCHI, GUCHI GUCHI……

–––– Saat itulah ia akhirnya bisa menemukan makanan untuk dirinya sendiri.

Tanpa pikir panjang, ia menancapkan taringnya pada sesuatu yang dulunya dikenal sebagai Eldraza. Untuk sementara, yang dilakukannya hanyalah menelan daging busuk dan menyesap jus kotor. Kemudian sebuah massa kecil yang bahkan lebih kecil dari telapak tangan manusia memasuki tubuhnya.

Bujuri.

Kemudian,

Ada suara seperti ada sesuatu yang runtuh di dalamnya. “Itu” terpecah.

Satu hal menjadi dua. Dua hal menjadi empat. Empat hal berubah menjadi delapan. Itu terus meningkat seperti itu. Makhluk ini terus berkembang biak dan berkembang biak selama ia terus memakan daging Eldraza. Dan akhirnya……

"QUUUWWWRRRRRROOOOOOHHHHHH……"

Disana berdiri sesuatu yang tampak persis seperti Eldraza dulu saat masih hidup. Namun, seluruh tubuhnya kini berwarna merah.

Namun, ini bukan sekadar proyeksi waktu ketika Eldraza masih hidup, melainkan reproduksi negara sesaat setelah kematiannya. Makhluk yang berdiri di sini lebih terlihat seperti mayat berjalan daripada makhluk hidup yang sebenarnya, dan jika ada makhluk hidup lain di sini saat ini, perut mereka pasti akan merasa jijik dan jijik melihat pemandangan ini.

–––– Namun, tidak ada seorang pun di sini. Tidak ada seorang pun yang mungkin mengetahui nama benda ini.

Yang mengetahui nama dan tujuannya pastilah mereka yang menciptakan konsepnya dan mengimplementasikannya ke dunia ini.

“Daisekii”…… Jika “Biru” yang tersegel di dasar jurang lautan adalah organisme parasit yang berdoa dan berkembang biak di materi anorganik, maka makhluk di sini akan menjadi kebalikannya. Itulah inti dari bentuk parasit baru ini.

–––– Ini adalah sejenis makhluk yang mengambil gambaran bahan organik yang berhasil dimakan dan diurai.

–––– Jadi inilah yang dimaksud dengan darah.

–––– Jadi inilah yang dimaksud dengan daging.

–––– Dan ini…… Ini……

NAGA HIJAU BANGUN DARI TIDURNYA, MENYERANG PARA PENYUSUP YANG TIDAK DIPERHATIKAN.

Pemain Pionir itu, dia bernama Tottori si Shimane.

A

Dan kebetulan pada hari tertentu,

"Uwoooah……!? Apa, apa-apaan……!? Gempa bumi!?"

Dia adalah anggota guild “NMM”. …… singkatan dari “Naked”, Mapping”, “Market”. Ini adalah guild yang relatif kecil yang memiliki hubungan baik dengan “Perpustakaan”. Tujuan mereka? Untuk terjun terlebih dahulu ke area baru yang belum pernah dijelajahi dan mencoba mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang area tersebut, sehingga mereka dapat membaginya dengan komunitas lainnya. Sekarang, setelah banyak cobaan dan kesengsaraan di benua baru, beberapa di antaranya akan menjadi bahan yang sempurna untuk satu atau dua buku, pemain khusus ini kebetulan menemukan hutan Elf tua di mana dia entah bagaimana berhasil mendapatkan status “Pahlawan ” dengan penduduk setempat.

"Tottori-sama! Mari kabur!!"

"Sepertinya masih pecundang seperti biasanya…… Ngomong-ngomong, Erina! Menurutmu apa yang sedang kamu lakukan!?"

"Umm, Hesh-sama mendirikan tempat tinggalnya di pohon besar di sana……!"

---

---