Penerjemah: Catatan Malam

Editor: Totoro

Kerja

Allen terbangun di sebuah ruangan kecil. Masih tidak ada cahaya yang masuk melalui jendela kayu. Itu tidak ringan, tetapi bau yang tidak biasa yang membangunkannya.

(Apakah sudah pagi?)

Dia masih belum terbiasa dengan bau mansion. Baunya seperti bangunan kayu tua yang pernah dia cium di suatu tempat sebelumnya. Dia tidak ingat apakah itu perpustakaan atau museum.

aku menggunakan Grimoire untuk memeriksa pemulihan mana aku. aku melakukan rutinitas harian aku mengkonsumsi mana. Ini sudah bulan November, jadi matahari terbit terlambat, tetapi sudah waktunya untuk bangun.

Ini kamar aku. aku diberi kamar untuk satu orang. Rumah Baron memiliki tiga lantai, tetapi ruangan ini berada di lantai empat yaitu loteng. Ini adalah ruangan berukuran tiga tikar tatami dengan langit-langit rendah dan dipenuhi dengan perabotan musiman dan peralatan makan yang biasanya tidak digunakan.

Tidak ada tempat tidur di kamar kecil ini, dan aku tidur di atas futon. aku diberitahu bahwa kamar ini dipilih untuk aku karena tempat tidur di kamar pelayan pria sudah terisi.

aku pernah mendengar bahwa kamar pelayan laki-laki itu untuk empat orang, jadi aku senang menemukan kamar untuk satu orang. Ada privasi di sini yang memungkinkan aku untuk melakukan pemanggilan.

(Ini dua kali lebih besar dari ruang duduk di warnet. Itu lebih dari cukup.)

Ketika aku masih Kenichi, aku terkadang bermain game di warnet. Jadi dia sudah terbiasa. Itu lebih dari cukup, bukan? aku tidak memiliki keluhan sama sekali tentang kamar kecil di lantai empat ini.

Aku berganti pakaian dan turun ke lantai satu. Ini adalah pakaian hitam para pelayan. aku diberitahu untuk tidak membuat mereka kotor karena itu adalah seragam aku. aku juga diberi pakaian biasa aku, yang baru saja aku ganti, dan itu juga lebih baik daripada yang aku kenakan sebagai budak.

"Selamat pagi."

"Selamat pagi."

aku disambut oleh Rickel, kepala pelayan. Dia menyuruhku datang ke sini, jadi aku duduk di depannya. Dia adalah senior yang merawat aku dengan baik. Apa kabar? Dia bertanya kepada aku setiap hari bagaimana kabar aku dan apakah aku telah mempelajari pekerjaan aku.

"Bagaimana dengan Nona Cecile?"

Dia tampak sedikit khawatir. “Dia biasanya sepertinya mengikutimu secara eksklusif setelah kamu menjadi pelayan. aku yakin kamu akan dapat memahami alasannya. ” Rickel bukan seorang pelayan eksklusif, tetapi merupakan penjaga bagi para pelayan.

Kami makan sambil mengobrol. Itu roti dan sup sayuran. Ada sepotong kecil daging di dalam sup.

“Ya, itu kemarin.”

aku memberi tahu dia tentang pesawat yang aku lihat ketika aku dikirim untuk membeli kacang Popo.

"Jadi, kamu belum pernah melihat kapal sihir sebelumnya?"

"Sebuah kapal sihir?"

Dia memberi tahu aku bahwa itu adalah kapal yang terbuat dari alat sihir. Ada sekitar tiga perjalanan sebulan ke dan dari Ibukota Kerajaan. kamu dapat pergi ke sana hanya dengan satu koin emas sekali jalan, jadi jika kamu memiliki cukup uang, kamu dapat dengan mudah naik kapal sihir.

Di lantai pertama, ada jam besar, dan juga ada beberapa lampu sihir. aku mendengar dari Peromus bahwa mereka ditenagai oleh batu sihir.

Dia memberi tahu aku banyak hal, tetapi sekarang saatnya bagi pemilik rumah untuk mulai bangun. aku meninggalkan Rickel dan berkata, "aku akan pergi sekarang."

Aku pergi ke kamar Cecile dengan seorang pelayan junior, seorang pelayan. Kamar Cecile ada di lantai tiga, tepat di bawah kamarku.

Pembantu akan membuat Cecile mengganti pakaiannya, jadi aku menunggu dia berganti pakaian dan kemudian aku memasuki kamarnya. aku mengatur tempat tidur, mengumpulkan baju tidur, dan membersihkan kamar. Itu benar-benar berantakan.

Ada dua pekerjaan yang Allen disuruh lakukan oleh kepala pelayan, Sebas.

Perawatan pribadi Cecil dan

Porsi.

Sebas menyuruhnya untuk melayani Cecile karena ketampanannya. Allen tidak menyadarinya, tapi dia cukup tampan. Pada usia delapan tahun, ketampanannya mulai semakin menonjol. Dia memiliki mata dan rambut hitam legam yang langka. Sebas meminta Allen untuk melayaninya ketika dia memiliki pengunjung juga.

Dia diberitahu bahwa penyajiannya akan dilakukan oleh pelayan atau pelayan pria yang tampan. Rickel mengatakan dia belum pernah melakukan ini sebelumnya.

Untuk mempelajari cara melayani, ia biasanya melayani rumah tangga Baron.

aku merawat Cecile di pagi hari, tetapi dia mengambil pelajaran di siang hari. Jadi, aku tidak pernah dipanggil untuk melakukan apa pun di siang hari.

Ada sekitar tiga puluh hamba yang menjaga Dewa. Rumah itu tentu besar, tetapi tidak banyak pekerjaan rumah tangga. Beberapa dari mereka memiliki banyak peran penting, seperti kepala pelayan, tetapi mereka juga memiliki banyak waktu luang.

Untuk saat ini, aku sedang mencuci piring dengan pelayan sampai Cecile memanggil aku.

(Bukankah itu dua setengah hari dari enam hari libur?)

Para pelayan juga memiliki hari libur; dari enam hari dalam seminggu, ada dua setengah hari libur di sore hari.

Di hari lain, beberapa pelayan menyelesaikan pekerjaan mereka pada pukul 17:00. Allen menyajikan makan malam untuk keluarga Baron, jadi dia menyelesaikan pekerjaannya antara pukul 18:00 dan 19:00.

Jika ada tamu atau orang yang sangat penting di pesta makan malam, dia harus bekerja sampai nanti.

Di malam hari, aku melayani para Baron saat mereka makan di ruang makan di lantai dua.

Makanan di dunia ini sepertinya makanan kasar, dan butuh waktu lama untuk membawa satu hidangan dalam satu waktu. Ada orang di luar kamar yang membawa hidangan berikutnya untuk disajikan, jadi aku harus membawa makanan masuk dan keluar kamar. Ada tiga pelayan, termasuk Allen. Ini tidak begitu sibuk.

“Allen sepertinya sudah terbiasa dengan pekerjaan itu.”

Dia dipuji oleh Baroness untuk pekerjaannya juga.

"Terima kasih. Itu semua karena ajaran seniorku.”

Aku menundukkan kepalaku dan berterima kasih padanya. Mata Baroness melebar dan dia berkata.

"Ya ampun! Apakah kamu benar-benar seorang budak?”

Ketika Allen masih Kenichi, dia telah menjadi karyawan perusahaan selama lebih dari sepuluh tahun dan juga bekerja di layanan pelanggan, tetapi tidak di industri makanan dan minuman. Dia hanya memiliki beberapa tahun pengalaman di industri perhotelan. Dia melakukan pekerjaan melayani dengan meniru pelayan.

Dia meniru seorang pelayan di hotel mewah yang kamu lihat di TV, di buku komik, atau di film. Dia melakukannya dengan indra dan atmosfernya.

"Tapi, kamu tidak berbakat, kan?"

Cecile memasuki percakapan antara Allen dan Baron dan Baroness.

“Ya, itulah yang dikatakan para pendeta padaku pada upacara penilaian.” jawab Allen.

Dia tidak pernah mengatakan dengan kata-katanya sendiri bahwa dia tidak memiliki Bakat. Pendetalah yang mengatakan kepadanya bahwa dia tidak memiliki Bakat.

"Apakah begitu? aku seorang Penyihir?”

Dia berkata seolah-olah dia bangga akan sesuatu.

“Ya, Nona Cecile. Ini adalah Bakat yang luar biasa, bukan? Tidak setiap hari kamu bisa melihat seorang Mage.”

Dia sepertinya ingin dipuji, jadi aku memujinya dengan sekuat tenaga. Cecil tersenyum. Karena kebiasaan Allen inilah Cecile terlibat dengannya, tetapi dia tidak menyadarinya.

(Penyihir? Apakah ada hal seperti itu? aku pikir Penyihir memiliki satu bintang dan Penyihir Hebat memiliki tiga bintang. Penyihir akan menjadi dua bintang, kan? Itu cukup Bakat.)

Ketika Allen masih Kenichi, dia ingat meneliti setiap Talent ketika memilih Talent sebelum pergi ke dunia lain.

“Cecil! Aku sudah memberitahumu berkali-kali! Jangan terlalu banyak bicara tentang bakat.” Dewa berbicara.

“Maafkan aku, Ayah…”

Baron Granvelle marah pada sikap Cecil.

“Dan kamu, Tomas. Jangan menangis karenanya.”

“Maafkan aku, ayah. aku satu-satunya yang tidak memiliki Bakat. Kakak dan adikku juga memilikinya…”

Thomas, kakak laki-laki Cecil, yang duduk di sebelahnya, menangis.

“Tidak masalah Bakat apa yang kamu miliki. Sudah berapa kali aku mengatakan itu padamu? kamu akan diterima di House of Lords di Royal Capital, bukan? ”

"Tapi aku ingin pergi ke Academy City."

“aku tidak bisa melakukan itu. House of Lords adalah tempat yang bagus. Ke sanalah ayahku pergi. Dia juga tidak punya Bakat. Di sana juga aku bertemu ibumu.”

"Yah" kata Baroness, meletakkan tangannya di pipinya. Dia sepertinya mengingat hari-harinya di House of Lords.

(Jadi, bahkan jika kamu berasal dari keluarga bangsawan, kamu tidak bisa pergi ke Academy City tanpa Talent? Akademi bangsawan adalah untuk bangsawan dengan Talent. Yah, ini adalah dunia di mana Talent sulit didapat untuk bangsawan.)

Ini adalah dunia di mana talenta lebih mungkin muncul di kalangan rakyat jelata dan budak rendahan. Dan karena Cecile, kakak perempuannya dan kakak laki-lakinya memiliki Bakat, Thomas sangat tertekan karena kekurangan Bakatnya sendiri.

Mencicit!

(Mengapa Cecile menatapku begitu keras?)

Saat aku memikirkan hubungan antara bangsawan dan Bakat, aku merasakan tatapan yang kuat. Dia memelototiku seolah berkata, "Ayahku marah padaku karenamu." aku terus melayaninya, menghindari kontak mata.

Beginilah cara Allen menyelesaikan pekerjaannya hari itu.

Pojok Penerjemah

Maaf teman-teman untuk waktu rilis yang tidak konsisten. aku sakit dan tidak dapat mengunggah tepat waktu. Tapi mulai sekarang aku jamin (semoga) aku upload tepat waktu.

　

---

---

Daftar Isi

---

—————————————-
Baca novel lainnya di sakuranovel.id
—————————————-