ShangriLa Frontier Chapter 182 Part 2 Bahasa Indonesia
ShangriLa Frontier Bab 182 Bagian 2
Penerjemah: Kurehashi Aiko
Editor: Ryunakama
Bab 182: Jalan Menuju Hasil Bagian 2
Masih terlalu dini untuk merayakannya. Katsu berhasil memenangkan satu putaran, tetapi ini hanya berarti bahwa mulai saat ini putaran ini akan menjadi penjelmaan neraka.
Strategi yang kami buat agar Katsu bisa tetap menang tidak lain hanyalah sebuah tipuan. Semacam gerbang warp yang membawa kamu dari jalan utama dan melemparkan kamu tepat di tengah-tengah off-road yang gelap dan tandus. Itu keluar dari akal sehat yang terkait dengan bermain game pertarungan konvensional.
Ini seharusnya konyol secara default…… Atau setidaknya itulah yang kita ingin orang lain pikirkan.
Intinya, apa yang Katsu coba lakukan di sini adalah menundukkan kuda yang mengamuk atau angin put1ng beliung dengan tangan kosong. Dan itu tidak semudah kelihatannya.
Lagipula…… mengelola aggro massa lebih sulit dari yang kau kira. Itu semua tergantung pada seberapa baik dia mampu memaksakan semuanya ke Silvia Goldberg.
Dan dia mungkin memahami hal itu, karena dia pasti mempunyai gagasan yang kira-kira sama. aku ingin tahu kombo seperti apa yang akan mereka buat jika mereka berpasangan sebagai sebuah tim?
Dan berteriak…… Ah, sekarang aku mengerti. Itu pasti teknik “break switch” yang terkenal itu.
Maksud aku, dalam pertandingan seperti itu, ketegangannya akan memuncak, jadi tidak mengherankan jika bahkan pemain nomor satu Amerika itu ingin meluapkan semua emosi yang terpendam itu dari waktu ke waktu seperti itu.
Dan hasilnya Meetias berhasil menenangkan Silver Jumper yang baru dalam waktu kurang dari empat menit.
“…… Hahaha, maukah kamu melihatnya, Labu-kun. Sangat buruk sampai-sampai menyakitkan melihatnya.”
"Yah, aku tidak bisa berdebat dengan yang itu……"
Mungkinkah skenario tergelapku mengenai Silvia benar-benar menjadi kenyataan? Benda itu……apa sebenarnya itu?
Meetias pada dasarnya memiliki kelemahan karena dia hanya dapat menggunakan mobilitasnya dalam gerakan linier. Jadi jika Meetias ingin melakukan tikungan tajam, ia perlu berhenti sejenak, berbelok ke arah yang benar, lalu melanjutkan perjalanan.
Cara yang biasa dilakukan Meetias Silvia dalam melakukan gerakan tak terduganya adalah gerakan berkecepatan tinggi dengan menendang dari tanah, tendangan di udara, dan menggunakan bangunan serta rintangan sebagai pijakan. Pikirkan cara bola karet yang dilempar dengan kecepatan dan gaya tinggi bekerja di ruang tertutup kecil.
“Dia mungkin menggunakan banyak langkah ke samping dan membungkuk untuk mendapatkan hasil yang lebih baik……”
Oleh karena itu, meski hal itu tidak mungkin dilakukan, Meetias mampu bergerak jauh lebih mulus dari biasanya.
Tidak peduli apa yang terjadi…… Aku yakin saat ini emosi Silvia Goldberg sedang berada pada puncaknya, dan itu terlihat melalui tindakannya. Saat ini dia pasti berada dalam kondisi yang lebih hebat dibandingkan saat dia bertarung melawan Jam Api atau bahkan Penjara Terkutuk.
“Peningkatan yang tidak terduga…… Tapi itu juga sebuah peluang.”
aku dapat mengatakannya dengan pasti, karena aku sendiri juga mengalaminya beberapa kali. Peningkatan pertempuran yang tiba-tiba itu…… Dia pada dasarnya kehabisan tenaga saat ini.
Contohnya, ini seperti lari maraton, dan kemudian melakukan sprint gila-gilaan sambil mengabaikan strategi lari dan kecepatan kamu secara keseluruhan, hanya agar kamu dapat memberikan yang terbaik dan mengincar rekor…… Setelah itu, kamu langsung terjatuh di tempat. , kehabisan bensin.
Ketangguhan Silvia Goldberg memang tak patut dicemooh. Ini mengerikan. Tapi monster yang paling menakutkan pun punya batasnya, tidak peduli apa pun monsternya. Semangatnya mungkin masih ingin melawan, tapi tubuhnya akan menyerah jauh sebelum itu.
Itu benar. Sekarang adalah peluang terbesar kita. Burung yang biasanya terbang lebih tinggi dari yang lain dan jauh lebih lama akhirnya kehabisan napas.
"Tidak apa-apa, Katsu……"
Ini dia. Kontes keterampilan murni. Saat ini semua tergantung itu, tidak ada lagi trik murahan atau mengandalkan RNG.
“Ditambah lagi, kita punya kafein.”
Ayolah, Natsume-san. Jangan lihat aku seperti itu. Itu membuatku terlihat bodoh.
"Mungkin kalau kamu tidak terlalu membebani otakmu dengan minuman berenergi, kamu tidak akan melontarkan kata-kata seram seperti itu, Labu-kun sayang."
"Apakah menurutmu seperti itu?"
Dia bisa merasakan keringat mengalir di pipinya. Tidak, dia yakin itu hanya ilusi.
Tidak ada teknologi yang mampu menciptakannya kembali, jadi itu mungkin merupakan tanda bahwa tubuh aslinya pasti mengeluarkan banyak keringat.
(Apa itu, dia masih bisa tampil sebaik ini meskipun dia telah melalui begitu banyak pertarungan hari ini? Tidak, tidak…… performa tingkat tinggi seperti itu bukanlah sesuatu yang bisa dipertahankan tanpa henti.)
Ini seperti menekan tombol berulang kali. Pada tingkat permukaan, hal ini mungkin tidak memiliki kelemahan apa pun, namun jauh di lubuk hati, hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan serius.
Ya, bahkan terkadang terlihat jelas ketika Sanraku sedang kehilangan boostnya. Dia sering kali marah dan kesal setelah itu, tapi tekniknya itu jelas memungkinkan dia menggunakan lebih banyak kekuatan otaknya daripada yang biasanya bisa dia lakukan. Hal itu sudah jelas bagi semua orang, bahkan ketika melihatnya dari pinggir lapangan.
Tapi setidaknya hidupnya tidak akan dipersingkat atau semacamnya karena hal itu.
(Setidaknya setelah berusaha sekuat tenaga seperti itu Sanraku terasa seperti sampah…… Jadi bukan tanpa kekurangannya……)
Peluang satu dalam seribu. Silvia Goldberg yang selama ini tak terkalahkan, akhirnya berada dalam jangkauannya.
Tapi itu bukan suatu kebetulan belaka. Itu adalah hasil dari strategi rumit yang dia buat bersama teman-temannya. Berkat upaya gabungan mereka, dia bisa berada di sini saat ini.
Dan jika iya, pada dasarnya ada dua hal yang bisa dia lakukan saat ini.
Kalahkan Silvia Goldberg dan doakan agar dompetnya dapat hidup kembali dari pesta kekaisaran yang akan terjadi setelah kemenangannya.
"Nah, ayo kita menangkan hal ini!"
Meski Kei belum yakin seratus persen dia akan mampu menang…… Dia juga tidak merasa ingin kalah!
—Sakuranovel—
Komentar