Penerjemah: Sakuranovel

---

Karena sekolah tutup hari ini, Hyoro dan Jaga menerobos masuk begitu mereka kembali ke asrama.

“Yah, ini kejadian yang sangat meresahkan. Kepala pustakawan terbunuh.”

"Benar? Mungkin itu benar-benar ulah organisasi itu.”

“aku merasa ini bukan lagi bahan tertawaan.”

“Semua orang tampak sangat serius.”

Hyoro dan Jaga sedang minum kopi terbaik Mitsugoshi dan bersantai.

Itu ada di kamarku.

“Bukankah kamu seharusnya mengerjakan tugas khusus?”

Kataku sambil menekan mereka untuk pulang lebih awal.

“Kita bisa melakukannya nanti. Kami punya banyak waktu sekarang karena sekolah tutup.”

"Itu benar. Ketika kita begitu sibuk dengan tugas-tugas kita sehingga kita tidak dapat menikmati momen-momen kecil yang membahagiakan, itulah akhir dari kita.”

Mereka berdua menyesap kopinya.

“Tapi kenapa kamu datang ke kamarku?”

“Kamar Sid memiliki kopi terbaik yang dibuat oleh Mitsugoshi.”

“Dan kamu juga memiliki beberapa manisan terbaik yang dibuat oleh Mitsugoshi.”

Jaga membuka laci dan membuka sebungkus coklat.

“Itu milikku”

"Tidak apa-apa. Kita berteman, kan?”

“Lagipula, sejujurnya, bagaimana kamu bisa membeli ini dengan uang sakumu?”

“Aku sudah lama berpikir ada yang tidak beres.”

Tiba-tiba Hyoro dan Jaga berbalik dengan wajah serius.

“I-itu……

Memang.

Kopi kelas atas Mitsugoshi berharga lebih dari 2.000 zeny per cangkir. Aneh rasanya selalu tersedia di kamarku, sebagai bangsawan miskin.

Gamma baru saja mengirimiku banyak.

“Sid, kamu. kamu terlilit hutang, bukan?”

“Hah?”

“Jika itu masalahnya, tolong beri tahu aku secepatnya.”

“Eh, tidak, tidak, tidak. Hutang apa yang kamu bicarakan?”

“Yang ini, yang ini, brosur yang kutemukan di kamarmu.”

Hyoro menunjukkan kepadaku sebuah brosur.

“Layanan baru Mitsugoshi Bank, Mitsugoshi Revolving Payments. Tolong beritahu aku bahwa kamu mempunyai hutang terbaik seperti ini.”

“Pembayaran Bergulir Mi-Mitsugoshi……?”

Aku membaca brosur itu dengan perasaan tidak enak, dan di sana dijelaskan sebuah layanan yang terlihat seperti layanan pembayaran bergulir di kehidupanku sebelumnya.

aku ingat aku memberi tahu Gamma tentang pembayaran bergulir.

“B-Mungkinkah Hyoro dan Jaga yang meminjamnya?”

"Tentu saja. aku langsung meminjam dua juta zeny.”

“aku meminjam satu juta zeny. Sungguh luar biasa mendapatkan pembayaran bulanan tetap sebesar 20.000 zeny!”

"Oh, ……."

Sudah berakhir, pikirku.

“Ada apa, Sid? Kamu terlihat seperti baru saja melihat sesuatu.”

“Berapa tingkat bunga Pembayaran Bergulir Mitsugoshi?”

“aku kira, tingkat bunganya 2% per bulan.”

“Tingkat bunga tahunan adalah 24%. Harganya murah di kalangan rentenir di King's Landing.”

Aku memandangnya dengan pandangan jauh.

“kamu meminjam satu juta zeny dan membayar kembali 20.000 zeny setiap bulan, dan tingkat bunganya pasti 24% per tahun, bukan?”

"Ya."

“Ya, tapi ada apa?”

“Sudahkah kamu menghitung kapan pelunasan akan selesai?”

Tingkat bunga tahunan satu juta zeny adalah 24%, jadi dalam satu tahun kamu akan memiliki bunga 240.000 zeny.

Dan karena pembayarannya per bulan adalah 20.000 zeny, maka menjadi 240.000 zeny per tahun.

Bunganya satu tahun 240.000 zeny, dan cicilannya per tahun juga 240.000 zeny.

Dengan kata lain, mereka terus membayar bunga, dan pembayarannya tidak akan pernah berakhir.

“Ayolah, bukankah ini sekitar lima tahun?”

“Jangan repot-repot menghitung. kamu hanya perlu membayar kembali 20.000 zeny setiap bulannya.”

“Perusahaan Mitsugoshi sangat bermurah hati menyelamatkan kami dari kesulitan melakukan perhitungan.”

“……… aku pikir jumlah pembayarannya mungkin sedikit lebih tinggi.”

"Apa yang kamu bicarakan? Mitsugoshi mengatakan 20.000 zeny tidak masalah, jadi tidak perlu repot-repot membayar lebih.”

"Itu benar. Rumornya ada pelajar yang meminjam 10 juta zeny. Jika kamu seorang bangsawan, bahkan seorang pelajar pun dapat meminjam dengan mudah. Jika keluarga kamu memiliki sejumlah aset, kamu dapat meminjam uang.”

aku melihat ke langit.

“Sekarang, mari kita mulai, ya?”

“Sekarang kita sudah meminjam uang, kamu tahu sisanya.”

Dengan itu, kedua pria itu mengeluarkan setumpuk kartu.

“…. poker, ya?”

“Apa, kamu panik?”

“Kami tidak akan membiarkan kamu menang dan lari. Kami punya banyak uang di bank.”

"TIDAK."

Aku menghela nafas dalam-dalam.

“—Gandakan.”

Aku menumpuk segepok uang tunai tinggi-tinggi di atas meja.

---