Pemegang Keterampilan Melebihi Batas Vol 5 Bab 45

---

Penerjemah: Saitama-sensei

---

Jilid 5: Bab 45

Meskipun lahir di keluarga kerajaan High Elf, Asha dikirim ke Kerajaan Sihir Lev sebagai “nilai setara” untuk pesawat sihir karena sihir api, yang dibenci para elf, secara alami muncul di sekelilingnya saat dia mengeluarkan suara.

Di Kekaisaran, Asha diperlakukan sebagai “karya seni” yang menghadiri acara dan acara resmi dan hanya duduk di sana.

Namun, konstitusinya ternyata dapat dikontrol, dan Asha telah dapat berbicara dan menggunakan sihir dengan bebas sejak saat itu. Dia sudah cukup menunjukkan hal itu di “Dunia Belakang”.

"Tetapi, jika itu masalahnya, mengapa kamu mengungkapkan bahwa kamu telah menyembuhkan suara Yang Mulia, Reiji-kun?"

Saat aku menyampaikan “keinginan” itu kepada Kaisar, aku juga menjelaskan tentang tenggorokan dan suara Asha. Yah, tentu saja aku tidak mengatakan bahwa aku menyelinap ke kamarnya.

Yang pada gilirannya akan meningkatkan “nilai” Asha dan Kekaisaran tidak akan mau melepaskannya.

"Aku hanya… tidak ingin kebebasannya yang sudah lama dicarinya dibayangi oleh rahasia."

"Reiji-kun…"

Mimino-san menatapku dengan tatapan khawatir.

…Setiap kali aku melihat Mimino-san memasang wajah seperti ini, aku teringat bahwa dia lebih tua dariku. Dia biasanya merasa seperti anak kecil bagiku.

Mimino-san pasti menyadari hal-hal yang tidak kukatakan.

Itu karena “kebebasan” aku dibayangi oleh “rahasia”. Dilepaskan dari tambang adalah kejadian yang tidak biasa sebagai budak kontrak. Dan untuk menyembunyikan Lark dari Keith Gran Federation, aku menyelinap ke luar negeri bersama Zerry-san.

Itu sebabnya aku tidak ingin Asha harus menyembunyikan suaranya agar bisa bebas. Mengetahui sepenuhnya bahwa Kaisar mungkin tidak ingin melepaskan Asha jika dia tahu suaranya telah disembuhkan.

“Jangan khawatir, Mimino-san. Aku bisa menjaga diriku sendiri sekarang.”

Berkat (Penguasa Dunia), kemampuan bertarungku meningkat, dan yang terpenting, aku cukup yakin dengan kemampuanku untuk melarikan diri dari situasi apa pun. aku tidak akan ditangkap oleh Keith Gran Federation.

"Terlebih lagi, karena hadiah yang diberikan semua orang kepadaku, aku tidak lagi dirugikan karena berambut hitam dan bermata hitam."

aku mengeluarkan kartu identitas yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sihir Lev dari tas peralatan aku.

"Aku tidak akan memaafkan siapa pun yang menindasmu! Dan jika kamu mau, aku akan mengikutimu kemana saja, Reiji-kun!"

"Terima kasih, Mimino-san. Itu menenangkan."

"Kamu harus lebih mengandalkanku!"

Mimino-san membusungkan dadanya dengan bangga. Dia sekali lagi mulai terlihat seperti anak kecil bagiku.

**

Kapal perang yang ditenagai mesin ajaib adalah kapal yang dapat menampung lebih dari 100 orang. Namun, Umibozu sepertinya adalah monster yang membutuhkan setidaknya seluruh kapal perang.

Non-san dan Dante-san bergabung dengan kami. Zerry-san sudah mabuk saat kami bertemu, jadi kami melemparkannya ke dek dan naik ke kapal.

"—Singkatnya, Guild Petualang telah mengetahui keberadaan Umibozu selama ratusan tahun, tapi hampir tidak memiliki informasi tentangnya?"

Kataku setelah mendengar laporan dari Dante-san.

Saat kapal berlayar menjauh dari pelabuhan menuju laut lepas, terjadi banyak goyangan. Namun begitu masuk ke dalam kabin, tidak ada angin.

"Begitulah. Mereka telah mencoba membentuk tim penaklukan beberapa kali di masa lalu, tapi setelah penghancuran tim berulang kali, mereka memutuskan untuk "membiarkan anjing tidur berbohong". Faktanya, tim itu hanya muncul paling lama beberapa bulan. , lalu menghilang dan muncul kembali beberapa dekade kemudian." Kata Dante-san.

“–Tapi, begini, pemimpin Silver Balance, Dante-dono… Ini juga merupakan fakta bahwa banyak yang tidak dapat mencari nafkah dan beberapa juga meninggal dalam beberapa bulan itu.”

Mengapa walikota ikut serta? Dan walikota juga sepertinya pernah mendengar tentang Silver Balance. Dia memandang Dante-san dengan tatapan hormat, tidak peduli dengan posisi seperti ksatria dan petualang. Tidak, dia tidak melihat ke arah Mimino-san… jadi mungkin dia hanya menyukai orang macho seperti Friedrich.

“Apakah efeknya benar-benar hebat? –Maafkan aku, aku tidak bermaksud meragukan kata-katamu.” Kata Dante-san.

"Dante-dono, kamu bisa memperlakukanku sebagai sesama petualang. Dengan santai, terus terang, dan terbuka."

"T-Tapi…"

"Tidak apa-apa, kataku."

Dante-san menatapku, seolah mencari bantuan, tapi aku memberinya tatapan “menyerah”. Ksatria lain di ruangan itu mengangguk dan memberikan ekspresi “maaf”, dan Zerry-san muntah dengan keras di dek.

"O-Baiklah, aku akan berbicara dengan santai…"

"Terima kasih, Dante-dono."

Dan Zerry-san dengan keras mengirimkan muntahan lagi ke laut.

“Jadi, orang mati di darat karena Umibozu?”

“Ya… sangat disayangkan, namun para nelayan yang mencari nafkah dengan berlayar ke laut terbuka pasti mengalami titik terendah. Kota ini menyokong orang-orang yang membutuhkan, namun mereka yang meminjam banyak uang dan tidak mampu membayarnya kembali, kadang-kadang memilih untuk mengakhiri hidup mereka sendiri."

"Jadi begitu."

"Oleh karena itu, aku ingin melihat apakah ada cara untuk mengusir Umibozu, meski kita tidak bisa menaklukkannya."

aku melihat peta laut yang tersebar di atas meja. Titik pengamatan Umibozu diberi kode warna dan ditandai dengan “X”.

Lokasi kemunculannya tersebar, namun selalu muncul pada jarak tertentu dari tanggul dan daratan—serasa bisa mendapat garis lurus jika menghubungkan titik-titiknya.

Mungkin garis itu adalah garis pantai yang lain?

Tidak, pasti semua orang sudah mempertimbangkan kemungkinan itu, bukan?

Hmm.

“Ada apa, Reiji? Jika kamu punya ide, silakan bagikan kepada kami.” Kata Dante-san.

“Ah, uhmm… semua orang mungkin sudah memikirkannya.”

aku menunjuk ke tanda “x”.

"Umm… mungkin ada sesuatu seperti landas kontinen di sekitar sini?"

---