Pemegang Keterampilan Melebihi Batas Vol 5 Bab 57

---

Penerjemah: Saitama-sensei

---

Jilid 5: Bab 57

Keesokan harinya, aku menyelesaikan persiapan perjalananku dan menuju ke negara para elf, Kerajaan Sylvis.

aku ingin tahu mengapa dia memutuskan untuk kembali ke kerajaannya. Dan jika dia melakukannya demi aku – mengorbankan dirinya untuk membantu Lark, aku benar-benar tidak menginginkannya.

"Aku berangkat, Lark."

Aku mengucapkan selamat tinggal, sambil menatap penginapan tempat Lark menginap.

Segalanya sampai saat ini cukup sibuk, namun kali ini sangat sepi.

Dante-san dan yang lainnya sibuk sejak pagi dengan mengatur kapal ajaib, berkonsultasi dengan rekan Lark, Kook-san, dan menyambut tuan Non-san.

Jadi aku berangkat sendirian hari ini.

Master Non-san dikatakan adalah seorang jenius (Sihir Penyembuhan) yang cukup terampil untuk masuk 10 besar di Gereja, dan dia tampaknya memiliki banyak pengalaman dalam merawat pasien dengan kondisi medis khusus. Rupanya, dia merinci dalam suratnya bahwa dia akan memeriksa pasien tersebut secara langsung.

Jika demikian, kita bisa menyerahkan masalah ini padanya saat kita pergi menemui “Sage of Medicine”.

Intuisi Non-san adalah bahwa akan sulit bahkan bagi tuannya untuk menyembuhkan Lark, jadi kami masih harus menemui orang bijak itu.

"Itu dia, Reiji-dono."

"Hah?"

Pedagang yang kutemui di kediaman walikota tadi malam, Yago-san, memanggilku saat aku sedang mencari kereta kuda untuk memasuki Federasi Keith Gran dari pantai.

Dia gemuk dan tersenyum seperti pedagang, tapi dia waspada dan penuh perhatian. Tiga penjaga berotot sedang mengawalnya.

"Yago-san… kenapa kamu ada di sini?"

"Aku dengar kamu sedang mencari cara untuk sampai ke Hutan Ketiga, Reiji-san."

Terakhir kudengar, Yago-san kalah dalam permainan siapa yang akan menawarkan pesawat ajaib mereka untuk melakukan perjalanan ke pulau bijak. Meski begitu, aku tidak tahu jenis permainan apa yang dia dan walikota lakukan.

"Kenapa kamu tidak naik kapalku? Kapal itu melewati Valhalla, ibu kota Federasi Keith Gran, tapi aku bisa membawamu ke sekitar Hutan Ketiga. Kapalku cepat. Lebih penting lagi, bisa melanjutkan perjalanan bahkan di malam hari tidak seperti kereta."

“Umm… kamu yakin?”

"Tentu saja. Seperti yang aku katakan tadi malam, merupakan suatu kehormatan memiliki pahlawan Redgate di kapal aku."

“… Kalau begitu, aku akan dengan senang hati menerima tawaranmu.”

Aku menundukkan kepalaku. Seperti yang Non-san katakan kemarin, lebih baik belajar untuk lebih mengandalkan orang lain.

"Oh, bagus sekali! Ayo segera berangkat. Kapal kita dijadwalkan berangkat hari ini."

"Terima kasih."

"Sejujurnya, aku ingin bicara lebih banyak tadi malam, tapi aku belum menyadarinya karena sudah terlambat. Jadi mari berbagi cerita kita selama perjalanan ini…"

Yago-san mencoba mengintip skill orbku terakhir kali, tapi saat ini, dia hanya memberikan kesan seorang penggila bisnis dan orang yang penasaran. Anehnya, dia mungkin bukan orang jahat.

aku menaiki kapal ajaib besar Yago-san. Kapal berangkat pada sore hari.

Meski untuk mengangkut kargo, kapal tersebut masih mampu menampung sekitar 100 orang. Tampaknya penambahanku hampir tidak membuat perbedaan.

"Amanlah, Lark."

Saat kapal berlayar menjauh dari pelabuhan, kota itu mulai menghilang di kejauhan.

Meskipun itu adalah kapal ajaib, ia tidak hanya bergantung pada alat sihir untuk mendapatkan tenaga tetapi juga pada angin. Layarnya melebar karena angin timur.

Di dek, aku memikirkan berbagai hal sambil melihat kota yang jauh.

Tentang Lark. Tentang Asha. Tentang Saldo Perak. Tentang Zerry-san, yang tidak secara resmi ditambahkan ke dalam party, tapi diperlakukan sebagai sesama anggota party oleh semua orang.

aku juga memikirkan tentang Nyonya Eva.

“Aku ingin tahu apa yang sedang dia lakukan saat ini…”

Kami mengucapkan selamat tinggal pada Kerajaan Sihir Lev. aku tidak tahu kapan aku bisa bertemu wanita muda itu lagi.

Aku ingin bertemu dengannya secepat mungkin, tapi aku tidak tahu apa yang menungguku di Kerajaan Sylvis.

"Kerajaan Sylvis adalah… bagian dari Federasi Keith Gran."

Menurut informasi yang aku peroleh sebelumnya, Hutan Ketiga adalah wilayah di bawah kendali langsung Raja Geffert, kepala Federasi, tetapi para elf mengklaim wilayah itu sebagai “Kerajaan” mereka karena Federasi mengakui otonomi para elf. .

Tampaknya ini merupakan kekacauan politik yang rumit.

Aku tidak ingin Asha pergi ke tempat seperti itu.

"Dan Keith Gran Federation… juga merupakan tempat Tambang Keenam berada."

Tempat dimana aku bertemu Lark dan “kehidupan”ku di dunia ini dimulai dalam arti sebenarnya.

Tempat Lark memperoleh (Raja Bayangan ★★★★★★) dan aku memperoleh (Penguasa Dunia ★★★★★★★★★★).

Setiap kali aku memikirkan tentang milikku itu, hatiku menjadi gusar bahkan sampai sekarang.

aku terikat oleh sihir kontrak dan hidup dalam kedamaian palsu.

Para budak kriminal itu tersenyum kepadaku dengan hati palsu, makan makanan palsu, dan meminum minuman keras palsu.

Tapi kenyataannya juga ada.

“Pak Tua Hinga.”

Orang yang mengajariku ilmu untuk hidup di dunia ini.

Apa yang akan dikatakan orang itu kepadaku sekarang?

Apa yang akan dia katakan jika dia tahu apa yang aku coba lakukan?

“Mungkin… aku mungkin terlibat dalam sesuatu yang sangat buruk.”

aku memperhatikan sesuatu ketika aku mengetahui bahwa Lark telah kehilangan penglihatannya.

(Raja Bayangan) bahkan melengkapi vitalitas Lark yang hilang.

Kemampuan skill bintang 6 tidak bisa hanya menembakkan pedang hitam saja.

Serupa dengan (Penguasa Dunia), yang tidak hanya dapat menganalisis informasi, tetapi juga memungkinkan penggunaan keterampilan yang diamati.

Untuk skill dengan jumlah bintang yang banyak, ada cara yang jelas untuk menggunakannya, dan cara lain untuk menggunakannya adalah dengan mempelajarinya secara mendalam.

Dengan kata lain,

“aku pikir masih ada kegunaan lain untuk (Penguasa Dunia), dan juga untuk (Aliansi Dunia).”

Ini hanya hipotesis, tapi aku punya firasat kuat kalau (Penguasa Dunia) dan (Aliansi Dunia) masih punya potensi lebih besar.

Tapi itu juga bisa membawaku ke wilayah berbahaya, seperti bagaimana Lark kehilangan penglihatan dan vitalitasnya karena menarik kekuatan dalam jumlah yang tidak masuk akal dari skill orb.

Tidak, aku hampir pasti berada dalam bahaya.

“Aku yakin… pak tua Hinga akan mencoba menghentikanku. Dia akan mengatakan sesuatu seperti tidak baik jika terlalu berambisi.”

Aku menggenggam pagar di geladak.

Kota itu tidak lagi terlihat. aku hanya bisa melihat garis pantai yang asing.

aku akan melangkah ke dunia yang tidak dikenal. Namun, jika ilmu tersebut tidak dapat diperoleh tanpa menekuninya, maka tidak ada pilihan lain.

Dalam petualangan mendatang, aku rasa pengetahuan ini akan menjadi yang terpenting.

Perasaanku akan bahaya semakin dalam setelah peristiwa Gerbang Merah dan Umibozu.

“Maafkan aku, pak tua Hinga. Aku mungkin harus melanggar ajaranmu…”

Aku sudah membulatkan tekadku. aku akan mengeksplorasi kemampuan baru (Penguasa Dunia) dan (Aliansi Dunia) untuk melindungi orang yang aku cintai.

---